Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Internasional I Neraca Dagang Surplus 35 Bulan Beruntun

Impor RI Maret 2023 Naik 29,33 Persen

Foto : ISTIMEWA

IMAM MACHDI Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS - Dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan impor bulan Maret selalu naik secara month to month (mtm).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Maret 2023 melejit mencapai 20,59 miliar dollar AS atau naik 29,33 persen dibandingkan Februari 2023.

"Dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan impor bulan Maret selalu naik secara month to month (mtm)," kata Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4).

Secara lebih rinci, impor migas Maret 2023 mengalami kenaikan 25,28 persen (mtm) atau mencapai 3,02 miliar dollar AS. Sedangkan untuk impor nonmigas pada Maret 2023 senilai 17,57 miliar dollar AS atau naik 30,05 persen dibandingkan Februari 2023 yang berjumlah 13,51 miliar dollar AS.

Seperti dikutip dari Antara, kenaikan impor nonmigas Maret dibandingkan Februari karena ada peran beberapa komoditas, yakni mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya dengan HS 85 naik sebesar 29,45 persen, kemudian besi dan baja HS 72 naik 45,52 persen serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS 84 naik 15,65 persen.

"Kita lihat kenaikan impor migas sebesar 25,28 persen. Hal ini disebabkan adanya kenaikan minyak mentah sebesar 54,18 persen serta hasil minyak naik sebesar 21,09 persen," ucapnya.

Sementara itu, jika dilihat secara tahunan, nilai impor Maret 2023 turun 6,26 persen dibandingkan Maret 2022. Secara lebih rinci lagi, impor migas turun sebesar 13,67 persen dan nonmigas turun 4,86 persen dibandingkan Maret 2022.

Pelemahan impor Maret 2023 secara tahunan itu kembali melemah setelah sempat menguat pada Januari 2023. Jika dilihat berdasarkan golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Maret 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal 896,5 juta dollar AS, serta barang konsumsi senilai 125,5 juta dollar AS (2,73 persen). Namun bahan baku/penolong turun 2.884 juta dollar AS.

Pemasok Terbesar

Adapun tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Maret 2023 adalah Tiongkok yang mencapai 32,26 persen atau senilai 15,04 miliar dollar AS.

Lalu, Jepang sebanyak 9,12 persen persen senilai 4,25 miliar dollar AS dan diikuti Thailand dengan kontribusi 6,26 persen atau senilai 2,92 miliar dollar AS.

BPS mencatat neraca perdagangan barang pada Maret 2023 kembali surplus untuk yang ke-35 kali dengan nilai mencapai 2,91 miliar dollar AS. "Neraca perdagangan Indonesia sampai Maret 2023 surplus selama 35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Imam.

Surplus Maret 2023 ditopang oleh komoditas nonmigas yang mencapai 4,58 miliar dollar AS dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral HS 27, lemak dan minyak hewan nabati HS 15 serta besi dan baja HS 72.

Sementara itu, Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan harga komoditas ekspor dan impor pada Maret 2022 mengalami peningkatan cukup signifikan.

"Misalnya harga minyak mentah RI di pasar dunia atau ICP naik menjadi 113,50 dollar AS per barel pada Maret 2022 dari 95,72 dollar AS per barel pada Februari 2022 atau naik 18,58 persen secara bulanan (month on month/MoM)," kata Margo saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin.

Harga ICP tersebut juga mengalami kenaikan 78,74 persen jika dibandingkan dengan harga ICP pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas nonmigas lainnya pada Maret 2022 baik secara MoM maupun year on year (yoy). Secara MoM, kata Margo, komoditas yang mengalami peningkatan adalah batu bara, nikel, minyak kelapa sawit, aluminium, emas, dan tembaga.

"Kalau kita lihat peningkatan yang cukup besar pada Maret ini, terutama di komoditas nonmigas adalah batu bara yang meningkat 49,91 persen (MoM)," ujar Margo.

Kemudian, nikel juga mengalami peningkatan 41,26 persen (MoM), dan minyak kelapa sawit meningkat 16,72 persen (MoM).

Namun demikian, selain adanya peningkatan harga, beberapa harga komoditas juga mengalami penurunan pada Maret 2022 (MoM), di antaranya karet, timah, dan minyak kernel, di mana karet turun 2,52 persen, timah 0,08 persen, dan minyak kernel 0,05 persen.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top