Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ilmuwan Temukan Bukti Amputasi Tertua di Kalimantan

Foto : Courtesy of Tim Maloney/Griffith University via AP
A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Kerangka berusia 31.000 tahun yang ditemukan di daerah terpencil di Indonesia mengubah sejarah awal prosedur medis pengobatan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah mingguan Nature edisi Rabu (7/9).

Para ilmuwan mengatakan bahwa kerangka orang dewasa muda yang ditemukan di sebuah gua di Kalimantan adalah contoh tertua dari amputasi anggota tubuh yang berhasil.

"Ini menulis ulang pemahaman kita tentang pengembangan pengetahuan medis," kata Tim Maloney, seorang peneliti di Universitas Griffith Australia, yang memimpin penelitian tersebut.

Contoh amputasi anggota tubuh tertua yang diketahui sebelumnya adalah kerangka manusia berusia sekitar 7.000 tahun dari Prancis, di mana lengan kirinya telah diangkat melalui pembedahan, kemudian sebagian sembuh. Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa operasi seperti ini terjadi di masyarakat dengan kehidupan pertanian yang mapan.

Penemuan terbaru mengubah gagasan tersebut dan menunjukkan bahwa pemburu dan pengumpul di zaman batu memiliki pemahaman yang jauh lebih canggih tentang anatomi dan perawatan luka daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Kerangka tersebut awalnya ditemukan pada 2020 di gua Liang Tebo yang dikenal dengan contoh seni cadas kunonya yang berusia 40.000 tahun.

Ketika kerangka tersebut ditemukan, diketahui bahwa bagian bawah kaki kirinya hilang, bersama dengan kaki kirinya. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa tulang-tulang itu tidak hanya hilang, tetapi telah dihilangkan. Bagian kaki kiri yang tersisa merupakan potongan bersih yang menunjukkan pertumbuhan kembali dan tidak memiliki bukti trauma seperti tertusuk atau pecah.

"Ini sangat rapi dan miring, Anda benar-benar dapat melihat permukaan dan bentuk sayatan melalui tulang," kata Maloney dalam konferensi pers.

Para ilmuwan percaya amputasi dilakukan saat orang tersebut masih anak-anak ketika anggota badan diamputasi dan terus hidup selama enam sampai sembilan tahun sebagai orang yang diamputasi.

Sementara manusia telah beroperasi satu sama lain selama ratusan tahun, kompleksitas amputasi berarti bahwa dalam pengobatan Barat pasien baru mulai memiliki peluang yang masuk akal untuk bertahan hidup sekitar seratus tahun yang lalu.

Para ilmuwan belum dapat mengidentifikasi jenis alat yang digunakan untuk melakukan operasi tersebut, tetapi ada spekulasi operasi menggunakan batu yang diasah diikuti pengobatan dengan tanaman obat untuk membantu mencegah infeksi. AFP/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top