Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ilmuwan Mengidentifikasi Ribuan Virus Tak Dikenal di Kotoran Bayi

Foto : Shutterstock

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, 10 persen dari virus yang ditemukan pada anak-anak adalah eukariotik, yaitu jenis virus yang menggunakan sel manusia sebagai inang. Virus sejenis ini diyakini peneliti dapat menjadi teman sekaligus musuh bagi anak-anak.

"Sangat mengejutkan bahwa semua anak berlarian dengan 10-20 jenis virus ini yang menginfeksi sel manusia. Jadi, ada infeksi virus yang terus-menerus terjadi, yang tampaknya tidak membuat mereka sakit. Kami hanya tahu sedikit tentang apa yang sebenarnya berperan. Dugaan saya adalah bahwa mereka penting untuk melatih sistem kekebalan kita untuk mengenali infeksi nanti. Tetapi mungkin juga mereka merupakan faktor risiko penyakit yang belum kita temukan," kata Dennis Sandris Nielsen, yang terlibat dalam penelitian.

Mengenai banyaknya spesies virus usus yang ditemui, para peneliti berasumsi bahwa variasi ini kemungkinan diperlukan untuk melindungi diri dari penyakit kronis seperti asma dan diabetes. Namun, para peneliti belum menemukan dari mana asal banyak virus pada anak usia satu tahun.

"Usus kita steril sampai kita lahir. Selama kelahiran, kita terpapar bakteri dari ibu dan lingkungan. Kemungkinan beberapa virus pertama datang bersamaan dengan bakteri awal ini, sementara banyak lainnya masuk kemudian melalui jari yang kotor. hewan peliharaan, kotoran yang dimasukkan anak-anak ke mulut mereka, dan hal-hal lain di lingkungan," kata Nielsen.

Para peneliti pun menamai 232 famili virus yang tidak diketahui itu dengan mengikuti nama anak-anak yang popoknya memungkinkan penelitian ini. Akibatnya, famili virus baru memiliki nama seperti Sylvesterviridae, Rigmorviridae dan Tristanviridae. Adapun peneliti telah mulai menyelidiki peran virus usus dalam kaitannya dengan sejumlah penyakit berbeda yang terjadi pada masa kanak-kanak, seperti asma dan ADHD.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top