Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ilmuwan Mengidentifikasi Ribuan Virus Tak Dikenal di Kotoran Bayi

Foto : Shutterstock

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Meski telah diketahui bahwa bayi hidup dengan lebih dari 200 famili virus, penelitian terbaru yang melibatkan popok kotor bayi di Denmark berhasil memberikan banyak informasi tentang virus yang sebelumnya tidak dikenal. Termasuk menghasilkan pandangan terbaik tentang susunan mikrobioma usus bayi.

Menulis di jurnal Nature Microbiology, tim peneliti internasional ara peneliti dari University of Copenhagen dan Copenhagen Prospective Studies on Asthma in Childhood (COPSAC) mengamati popok kotor dari 647 bayi Denmark selama lima tahun lamanya. Hasilnya, diketahui popok kotor anak-anak menghasilkan kumpulan virus yang sangat beragam, di mana banyak di antaranya belum dijelaskan oleh sains.

"Kami menemukan jumlah yang luar biasa dari virus tak dikenal dalam kotoran bayi-bayi ini. Bukan hanya ribuan spesies virus baru. Tetapi yang mengejutkan kami, virus tersebut mewakili lebih dari 200 famili virus yang belum dapat dideskripsikan. Artinya, sejak awal dalam hidup, anak-anak yang sehat terombang-ambing dengan keragaman virus usus yang ekstrim, yang mungkin berdampak besar pada apakah mereka mengembangkan berbagai penyakit di kemudian hari," kata Profesor Dennis Sandris Nielsen dari Departemen Ilmu Pangan, sekaligus penulis senior yang terlibat studi tersebut.

Melansir laman Science Daily, para peneliti menemukan dan memetakan total 10.000 spesies virus dalam kotoran anak-anak. Adapun, spesies virus ini tersebar di 248 famili virus yang berbeda, yang sebelumnya hanya 16 yang diketahui. Adapun 90 persen dari virus yang ditemukan oleh para peneliti adalah virus bakteri, yang dikenal sebagai bakteriofag. Virus ini memiliki bakteri sebagai inangnya dan tidak menyerang sel anak itu sendiri, atau artinya tidak menyebabkan penyakit.

Para peneliti pun berasumsi bahwa bakteriofag sebagian besar bertanggung jawab untuk membentuk komunitas bakteri dan fungsinya dalam sistem usus kita. Beberapa bakteriofag dapat menyediakan bakteri inangnya dengan sifat yang membuatnya lebih kompetitif dengan mengintegrasikan genomnya sendiri ke dalam genom bakteri. Tak hanya itu, bakteriofag juga membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus anak-anak dengan menjaga populasi bakteri individu. Kondisi ini memastikan bahwa tidak ada terlalu banyak spesies bakteri tunggal dalam ekosistem.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top