Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teknologi Komputasi

Ilmuwan Luncurkan Pusat Kuantum untuk Kebaikan

Foto : istimewa

Peter Brabeck-Latmathe

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Para ilmuwan akan berupaya menyalurkan kekuatan besar komputer kuantum demi kebaikan bersama di sebuah institut baru yang dibuka di Jenewa, Swiss, pada Selasa (5/3), kata para pendirinya.

Open Quantum Institute menyerukan kepada para peneliti dari seluruh dunia untuk menemukan aplikasi masa depan yang paling menjanjikan dari teknologi yang berkembang pesat ini dan memastikan bahwa teknologi tersebut terbuka dan dapat diakses oleh semua orang.

"Komputasi kuantum mempunyai potensi mengubah hampir segalanya," kata Peter Brabeck-Latmathe, ketua platform sains dan diplomasi Geneva Science and Diplomacy Anticipator (GESDA) yang menggagas proyek ini.

Brabeck-Latmathe mengatakan kepada AFP bahwa teknologi masa depan diperkirakan akan 1.000 hingga 10.000 kali lebih kuat dibandingkan kekuatan komputasi yang kita miliki saat ini, dan menegaskan bahwa penting untuk mulai berpikir keras tentang bagaimana mengaturnya dan memastikan teknologi tersebut digunakan untuk kebaikan.

Dalam sebuah upacara pada Selasa malam di laboratorium sains CERN Eropa, di mana lembaga ini akan ditempatkan selama periode percontohan tiga tahun, para ahli menyimpulkan pentingnya untuk berfokus pada berbagai visi mengenai peran yang akan dimainkan oleh pusat ini.

"Penting untuk merenungkan dualitas teknologi karena hal ini bisa menjadi aset untuk masa depan, tapi bisa menjadi risiko yang sangat besar," kata ilmuwan Ozge Aydogan dari SDG Lab yang dikelola PBB pada pertemuan tersebut.

Implementasi SDGs

Sementara itu, ketua CERN Fabiola Gianotti mengatakan laboratorium penelitian nuklir yang bersejarah ini adalah tempat yang tepat untuk pusat tersebut, karena akan mendapat manfaat dari pengalaman panjangnya dalam menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kepentingan masyarakat.

Komputasi kuantum menggabungkan kemajuan dalam pemahaman ilmiah tentang dunia subatom dengan lompatan dalam teori informasi untuk memecahkan masalah matematika yang tidak mungkin dilakukan oleh komputer konvensional saat ini.

Komputer kuantum komersial pertama diyakini masih akan ada hingga satu dekade lagi, dan teknologinya diperkirakan belum akan sepenuhnya berkembang sebelum sekitar tahun 2050.

Brabeck-Latmathe mengatakan penting untuk memastikan bahwa teknologi canggih tersebut diatur secara terbuka dan transparan dan tidak boleh dikendalikan oleh segelintir perusahaan teknologi raksasa. "Dengan komputasi kuantum yang masih dalam pengembangan, ada waktu untuk memikirkan dampak teknologi baru ini dalam pertimbangan etisnya," kata dia.

Lembaga ini sendiri akan berupaya untuk mencari penerapan teknologi yang dapat mendekatkan dunia pada implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs).

Simulasi dan perhitungan komputasi kuantum misalnya dapat membantu menentukan cara mengurangi karbon dioksida di atmosfer untuk membantu mengendalikan perubahan iklim. Hal ini juga berpotensi memprediksi pola resistensi antibiotik, dan mengidentifikasi senyawa kimia baru yang lebih efektif untuk melawan bakteri mematikan. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top