Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

IKN Diharapkan Tidak Matikan Adat Kaltim

Foto : ANTARA/Novi Abdi-Bagus Purwa

Ketua Adat Dayak Paser Kabupaten Penajam Paser Utara Fadliansyah.

A   A   A   Pengaturan Font

PENAJAM - Masyarakat Adat Dayak Paser Kabupaten Penajam Paser Utara berharap pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan konsep modern tidak mematikan adat dan budaya di Kalimantan Timur (Kaltim). Adat istiadat dan budaya setempat harus tetap dijaga.

"Di kawasan IKN Nusantara, adat istiadat dan budaya harus tetap dijaga. Konsep pembangunan IKN agar dipadukan dengan kearifan lokal, serta adat dan budaya yang ada di Kalimantan Timur," kata Ketua Adat Dayak Paser Kabupaten Penajam Paser Utara, Fadliansyah, di Penajam, baru-baru ini.

Menurut Fadliansyah, pembangunan IKN Nusantara di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara agar tetap ditonjolkan adat dan budaya Kaltim. Adat Dayak Paser mendukung bila pemerintah pusat memasukkan elemen kearifan lokal dalam pembangunan IKN Nusantara, tentunya akan mendapat respons positif dari masyarakat adat.

Sebelum Undang-Undang IKN Nusantara ditetapkan, menurut Fadliansyah, lembaganya telah menyuarakan agar kearifan lokal melekat dalam pembangunan IKN tersebut. Kearifan lokal dapat dituangkan dalam bentuk fisik, seperti pembangunan kantor lembaga negara maupun fasilitas umum ada corak khas Kaltim.

Kemudian, untuk nonfisik budaya lokal juga harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, tambah dia, agar adat dan budaya tidak tergerus oleh perkembangan IKN.

Badan Otorita IKN Nusantara harus memperhatikan adat istiadat lokal dengan membangun sarana prasarana sanggar seni budaya untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian di wilayah Kaltim. "Pemangku adat dan budaya harus proaktif membuat program yang produktif agar adat istiadat serta budaya lokal tetap lestari," kata Fadliansyah.

Langkah awal pembangunan IKN telah dilakukan pemerintah pusat dengan membangun bendungan, pengambil air (intake) dan jalan lingkar di Kecamatan Sepaku.

Tiga Pendekatan
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mengungkapkan pemerintah menggunakan tiga pendekatan agar pembangunan di IKN Nusantara dapat menciptakan kesetaraan akses bagi seluruh masyarakat.

"Yaitu pembangunan sebagai forest city, sponge city, dan smart city. Untuk smart city, IKN Nusantara akan memaksimalkan peluang digital kawasan dan menjalankan berbagai inisiatif cerdas di berbagai bidang. Seperti di bidang akses dan mobilitas, lingkungan hidup, keamanan dan keselamatan, sektor publik dan pemerintahan, sistem perkotaan, dan juga kelayakan huni dan kedinamisan," ujar Johnny seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.

Johnny menilai nantinya IKN Nusantara tidak hanya menjadi simbol identitas bangsa ataupun simbol negara yang diwujudkan melalui pembangunan ruang-ruang fisik tapi juga bisa menunjukkan visi Indonesia mendukung pembangunan berkelanjutan dan sejalan dengan transformasi digital.

IKN Nusantara dijanjikan akan menjadi angin segar bagi masyarakat dan menjadi contoh konkret pembangunan baik di Indonesia kawasan Barat dan Indonesia kawasan Timur bisa setara.

"IKN Nusantara juga merepresentasikan ide kemajuan yang inklusif, Bhineka Tunggal Ika dengan visi pengembangan sebagai new smart metropolis atau kota cerdas yang mengintegrasikan aspek teknologi informasi dan komunikasi. Untuk menjadi pusat inovasi yang mengonsolidasikan pertumbuhan dan membawa Indonesia makin melesat maju," katanya.

Kehadiran IKN Nusantara diharapkan juga bisa menjadi solusi atas tantangan yang tengah dihadapi Indonesia termasuk tantangan pemerataan ekonomi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top