Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

IHSG Rentan "Profit Taking"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi pada perdagangan akhir pekan ini. Pergerakan IHSG dipengaruhi respons pelaku pasar terhadap sejumlah data ekonomi terbaru.

Seperti diketahui, pemerintah melaporkan inflasi pada Mei lalu meningkat menjadi 3,55 persen secara tahunan (yoy) dari 3,47 persen pada April 2022. Selain itu, pemerintah juga mengungkapkan aktivitas industri manufaktur melambat pada Mei dari bulan sebelumnya. Indeks manufaktur nasional pada Mei lalu mencapai 50,8 poin, lebih rendah dibandingkan catatan pada April 2022 sebesar 51,9.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperingatkan IHSG rawan aksi profit taking pada akhir pekan ini. Valdy memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (3/6), bergerak di kisaran support 7.070-7.100 dan resistance di 7.200.

Sebelumnya, IHSG, Kamis (2/6) sore, ditutup relatif stagnan di tengah kekhawatiran tingginya inflasi global. IHSG ditutup melemah tipis 0,25 poin ke posisi 7.148,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,88 poin atau 1,6 persen ke posisi 1.039,9.

"Indeks saham di Asia sore ini Kamis ditutup turun, tertekan oleh kekhawatiran investor mengenai inflasi yang tinggi dan ancaman resesi ekonomi," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Rilis sejumlah data ekonomi AS semalam memicu kekhawatiran bahwa bank sentral AS The Federal Reserve akan perlu lebih tegas (hawkish) dalam mengontrol lonjakan inflasi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top