Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan, jelang akhir pekan ini, meskipun bersifat tebatas. Sentimen suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih mempengaruhi pergerakan bursa saham.

Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi melihat pasar masih dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS (the Fed) yang lebih cepat dari perkiraan awal dengan frekuensi penurunan sebanyak dua kali tahun ini. Karenanya, Oktavianus memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (12/7), bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran 7.235-7.370.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/7) sore, ditutup menguat seiring pelaku pasar memberikan respon positif terhadap pidato Gubernur The Fed Jerome Powell. IHSG ditutup menguat 13,37 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.300,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,03 poin atau 0,33 persen ke posisi 915,35.

"Bursa regional Asia bergerak menguat, yang ditopang reaksi pasar pasca mencermati pidato petinggi The Fed Jerome Powell pada hari kedua dihadapan DPR Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dalam pidatonya, Powell mengungkapkan belum bisa menyimpulkan inflasi bergerak turun berkelanjutan menuju target 2 persen, meski ada sedikit keyakinan terhadap hal tersebut. Meski demikian, pasar memiliki argumen terkait dengan pidato tersebut, yang mana pernyataan tersebut memberikan ruang untuk memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September mendatang.

Artinya, The Fed tidak akan menunggu inflasi 2 persen untuk memangkas suku bunga acuannya, sehingga asumsi ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top