Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 04 Des 2024, 10:47 WIB

IDI Kota Semarang Berikan Informasi Pengobatan Bagi Penderita Gangguan Tidur yang Tepat

Foto: iStockphoto/azuma seki

Berbicara tentang gangguan kesehatan, ada beberapa gangguan kesehatan yang tentu saja selalu terjadi pada setiap individu. Salah satu yang paling umum adalah gangguan tidur. Penderita gangguan tidur di Indonesia memang cukup tinggi, dengan angka prevalensi berkisar 67%. 

IDI Kota Semarang idikotasemarang.org saat ini tengah melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyebab mengapa masyarakat Indonesia banyak mengalami gangguan tidur. Sulit untuk tidur tentu sangat berisiko terhadap penyakit lain serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

IDI Kota Semarang adalah organisasi profesi yang mewakili dokter di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Ketua IDI Cabang Kota Semarang untuk periode 2022-2025 adalah dr. Sigid Kirana Lintang Bhima, Sp.FM(K).

IDI Cabang Kota Semarang berfungsi sebagai wadah komunikasi dan pengembangan profesi bagi para dokter di daerah tersebut. Organisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mendukung program-program kesehatan masyarakat di Indonesia.

Apa saja jenis gangguan tidur yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia?

IDI Kota Semarang menjelaskan bahwa gangguan tidur adalah masalah yang umum dialami oleh remaja dan orang dewasa, dan dapat mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa jenis gangguan tidur yang sering terjadi meliputi:

1. Insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum, ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, terbangun terlalu dini, atau sering terbangun di malam hari. Prevalensi insomnia di Indonesia diperkirakan mencapai 10% dari populasi, dengan angka yang lebih tinggi pada remaja dan lansia.

2. Gangguan tidur pada lansia

Sekitar 67% lansia di Indonesia mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia. Faktor penyebabnya bisa berupa kecemasan, kondisi fisik yang menurun, dan depresi.

3. Sleep Apnea

Gangguan ini ditandai dengan berhentinya pernapasan selama tidur. Meskipun prevalensinya belum banyak diteliti di Indonesia, sleep apnea sering terkait dengan obesitas dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak ditangani..

4. Kaki Gelisah (Restless Legs Syndrome)

RLS adalah kondisi yang menyebabkan dorongan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki, terutama saat beristirahat. Meskipun prevalensinya tidak banyak dibahas dalam konteks Indonesia, RLS dapat mempengaruhi kualitas tidur secara signifikan..

5. Gangguan irama sirkadian

Gangguan ini terjadi ketika ritme biologis tubuh tidak sinkron dengan siklus tidur-bangun normal. Ini sering dialami oleh pekerja shift atau mereka yang memiliki pola tidur yang tidak teratur.

6. Sleepwalking (Somnambulism)

Sleepwalking adalah perilaku berjalan atau melakukan aktivitas lain saat masih dalam keadaan tidur. Ini lebih umum terjadi pada anak-anak tetapi juga dapat terjadi pada remaja dan orang dewasa.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit gangguan tidur?

IDI Kota Semarang melakukan penelitian lebih lanjut terkait beberapa penyakit gangguan tidur seperti Insomnia atau Narkolepsi. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk pengidap gangguan tidur meliputi:

1. Difenhidramin

Difenhidramin mengobati insomnia. Obat ini efektif untuk mengatasi insomnia ringan dan dapat membantu tidur lebih nyenyak. Dosis umum adalah 1 tablet sebelum tidur.

2. Benzodiazepin

Benzodiazepin adalah obat tidur untuk mengatasi insomnia. Obat ini memiliki efek sedatif yang kuat dan sering diresepkan untuk insomnia jangka pendek. Namun, penggunaannya harus diawasi karena potensi ketergantungan.

3. Doxepin

Doxepin adalah obat terakhir untuk dapat mengobati salah satu gangguan tidur seperti insomnia. Obat ini membantu Anda tidur lebih cepat dan tetap tertidur sepanjang malam.

Sebelum menggunakan obat-obatan tersebut, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis obat yang paling sesuai dengan kondisi individu dan untuk menghindari efek samping atau interaksi obat yang tidak diinginkan

(IKN)

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.