Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ibu Negara Saksikan Konser Pemecahan Rekor MURI Seribu Sasando

Foto : ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) menyapa sejumlah pemain sasando yang ambil bagian dalam konser seribu sasando bertajuk "Magical Sound of Sasando for the World" yang memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) di Waterfront Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (28/9/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) menyaksikan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) dalam konser seribu sasando yang bertajuk "Magical Sound of Sasando for the World" di Waterfront Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu malam.

Ibu Negara bersama para anggota OASE KIM tiba di lokasi sekira pukul 18.25 WIRA dan acara dibuka lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dilanjutkan dengan persembahan sejumlah tari dan lagu-lagu daerah, demikian seturut keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta.

Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri menyatakan bahwa konser tersebut memecahkan rekor pagelaran sasando oleh pemain terbanyak, yang dilaksanakan atara prakarsa istri Gubernur NTT Julie Laiskodat dengan mengumpulkan seribu pemain sasando untuk tampil bersama-sama.

"Hari ini ada sesuatu yang luar biasa, ketika atas prakarsa Ibu Gubernur, Ibu Laiskodat, mengumpulkan pemain sasando untuk bermain bersamaan, berbarengan, ada seribu orang sekaligus. Oleh karenanya, kami catat sebagai pagelaran sasando oleh pemain terbanyak sebagai rekor dunia karena di belahan dunia manapun tidak ada, belum ada bermain sasando dengan 1.000 orang," kata Yusuf.

Yusuf berharap rekor tersebut dapat menginspirasi seniman NTT maupun nusantara, serta para perajin sasando dan masyarakat umum dalam menghormati serta melestarikan alat musik hasil budaya lokal Pulau Rote Ndao itu.

Direktur Musik Konser "Magical Sound of Sasando for the World", Izhu Nisnoni, menjelaskan bahwa konser itu mengangkat legenda Sangguana, yang diyakini sebagai pencipta sasando.

Dikisahkan bahwa pemuda bernama Sangguana terdampar di Pulau Rote jatuh hati kepada seorang putri Rote. Sang putri lantar memberi syarat kepada Sangguana untuk membuat alat musik yang tidak pernah ada di dunia, dan jadilah sasando.

"Jadi pasendingterakhir itu nanti ada sosok Sangguana yang diarak sebagai pemenang, tanda kemenangan, diarak dengan tandu membawakan sasando untuk tuan putri. Tuan putri itu yang sebagai penyanyi juga, penyanyi Rote yang melagukan 'Sari Sandoria' yaitu tentang sasando," tutur Izhu.

Izhu berharap konser tersebut dapat menginspirasi generasi muda dan melahirkan banyak pemain sasando.

Ia juga berharap konser ini dapat membuat sasando makin dikenal di dunia internasional sehingga tidak akan diklaim oleh negara lain.

"Pemerintah harus lebih peka terhadap budaya yang kita punya biar tidak terjadi pengklaiman di seluruh budaya di provinsi di Indonesia ini," tandasnya.

Di penghujung acara, Ibu Iriana beserta para anggota OASE turut menari bersama tarian "Kiri Kanan dan Ja'i", sebelum pagelaran ditutup dengan festival kembang api.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top