IBM Tinggalkan Bisnis Pengenalan Wajah
TINGGALKAN BISNIS - Wajah seorang perempuan sedang dipantau dengan alat yang menggunakan sistem teknologi pengenalan wajah (facial recognition) dalam sebuah ajang pameran teknologi beberapa waktu lalu. Perusahaan teknologi IBM pada Senin (8/6) memutuskan untuk meninggalkan bisnis pengenalan wajah karena alasan berpotensi melanggar HAM dan kebebasan.
Foto: SMART CITIES WORLDSAN FRANCISCO - Perusahaan teknologi IBM pada Senin (8/6) menyatakan tak lagi menjual perangkat lunak pengenalan wajah (facial recognition) dan menentang penggunaan teknologi bagi pengidentifikasian berdasarkan ras atau bagi pengawasan massa.
"Penentangan sistem pengenalan wajah karena berpotensi disalahgunakan untuk menargetkan kelompok minoritas atau melanggar hak asasi manusia (HAM) maupun kebebasan," tulis CEO IMB, Arvind Krishna, dalam surat yang dilayangkan ke anggota Kongres Amerika Serikat (AS).
Ditegaskan oleh Krishna teknologi itu bagaikan dua mata pisau yang bisa meningkatkan transparansi dan juga mempromosikan diskriminasi atau ketidakadilan ras. Oleh karena itu IBM meminta agar pengguna teknologi pengenalan wajah harus berhati-hati dan bisa menjamin teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan itu agar tidak bias terutama saat dipergunakan oleh lembaga penegak hukum. Dalam suratnya, IBM mengatakan siap bekerja sama dengan Kongres AS untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan ras terutama dalam mereformasi kepolisian agar bertanggung jawab dan meningkatkan kecakapan saat menggunakan teknologi ini.
SB/AFP/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Wanita 50 Tahun Berikan Kisah Inspiratif untuk Berwirausaha
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Klasemen Liga Jerman: Bayern Muenchen Masih di Puncak
- 4 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 5 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya