Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hubungan Retak, Brazil dan Nikaragua Saling Usir Duta Besar

Foto : AP/Eraldo Peres

Presiden Nikaragua Daniel Ortega, kiri, berjabat tangan dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva di istana Itamaraty di Brasilia, Brazil, 28 Juli 2010.

A   A   A   Pengaturan Font

RIO DE JANEIRO - Brazil dan Nikaragua saling mengusir duta besar pada hari Kamis (8/8), saat hubungan antara kedua negara Amerika Latin itu memburuk, memperdalam perseteruan diplomatik.

Sumber diplomatik Brazil mengatakan kepada AFP, ketegangan meningkat terjadi setelah duta besar Brazil untuk Nikaragua melewatkan upacara resmi di Managua.

Peristiwa tersebut adalah peringatan revolusi Sandinista di Nikaragua pada tanggal 19 Juli yang pada akhirnya membawa Presiden Daniel Ortega berkuasa, menurut laporan beberapa media oposisi Nikaragua.

Duta Besar Brazil bukan satu-satunya diplomat yang tidak hadir dalam upacara tersebut, kata sumber itu.

Nikaragua tetap meminta duta besar Brazil untuk meninggalkan negara itu. Brasilia membalasnya pada hari Kamis.

Duta Besar Brazil "telah meninggalkan negara kami, Nikaragua kami, dan begitu pula duta besar kami... sedang dalam perjalanan menuju tanah air kami," kata Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo, yang juga istri Ortega, kepada media pemerintah.

Hubungan antara kedua negara yang dipimpin kaum kiri itu mendingin sejak Ortega mengabaikan upaya Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva untuk menengahi -- atas permintaan Paus Fransiskus -- pembicaraan guna membantu mengamankan pembebasan seorang uskup yang dipenjara.

Pada bulan Januari, Nikaragua membebaskan dua uskup Katolik Roma, 13 pendeta, dan tiga seminaris, dan mengirim mereka ke Roma, menurut media oposisi yang diasingkan.

"Ini merupakan pukulan berat bagi kediktatoran Nikaragua karena mereka akan semakin terisolasi dan sendirian di Amerika Latin, tetapi yang terutama mereka akan semakin terisolasi dan sendirian di dalam kelompok sayap kiri Amerika Latin," kata mantan duta besar negara itu untuk Organisasi Negara-negara Amerika, Arturo McFields, yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, kepada AFP.

Kemudian pada hari Kamis, pemerintah Nikaragua mengatakan telah membebaskan tujuh pendeta yang ditahan minggu lalu dan mengirim mereka ke Roma.

Mereka adalah bagian dari kelompok 13 pendeta Nikaragua yang ditempatkan dalam tahanan rumah di kota utara Matagalpa.

Pemerintah tidak merilis rincian apa pun tentang enam pendeta lainnya.

Ortega berkuasa pada tahun 1980-an setelah kemenangan Sandinista.

Meskipun ia disingkirkan dari jabatannya pada tahun 1990, ia kembali menduduki kursi kepresidenan pada tahun 2007 dan sejak itu dituduh mendirikan rezim otoriter yang tidak menoleransi oposisi.

Lebih dari 300 orang tewas, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, ketika protes antipemerintah menyebar di Nikaragua pada tahun 2018.

Pemerintahan Ortega menggambarkan demonstrasi tersebut sebagai upaya kudeta yang diatur oleh Amerika Serikat.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top