Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Teknologi

Huawei Bantah Tunduk Pada Beijing

Foto : AFP/WANG ZHAO

John Suffolk, Kepala Keamanan Siber Huawei.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Kepala Keamanan Siber Huawei, John Suffolk, mengatakan bahwa perusahaan raksasa telekomunikasi Tiongkok itu tidak memiliki kewajiban untuk melakukan aktivitas mata-mata untuk Beijing jika diminta oleh negara komunis itu.

Hal itu disampaikan Suffolk saat memberikan penjelasan dalam sesi dengar pendapat dengan komite di parlemen Inggris pada Senin (10/6), yang membahas kemungkinan adanya peraturan di Tiongkok yang mengatur kerja sama perusahaan-perusahaan domestik dengan Tiongkok yang bisa memaksa melakukan tugas intelijen pada pihak asing.

"Tidak ada aturan di Tiongkok yang mewajibkan kita bekerja dengan pemerintah melalui cara apapun," kata Suffolk.

Aturan itu sempat disinggung oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Donald Trump saat berupaya memaksa pemerintah lain di seluruh dunia untuk meninggalkan Huawei dari rencana pembangunan jaringan 5G.

Penjelasan Suffolk di Komite Sains dan Teknologi parlemen Inggris diungkapkan sebelum pemerintah Inggris menerbitkan pedoman kebijakan yang tertunda untuk peluncuran teknologi internet generasi berikutnya.

Saat ini Huawei adalah perusahan penyedia teknologi paling mutakhir dan termurah untuk jaringan 5G di dunia. Sejak 2010, Huawei telah menjalin kerja sama untuk mengembangkan teknologi jaringan 4G secara terintegrasi di Inggris.

Saat ini pihak intelijen Inggris belum memutuskan apakah akan memberikan lampu hijau bagi Huawei untuk mengembangkan jaringan teknologi 5G atau menunggu perusahaan Barat untuk mengembangkan sistem jaringan 5G sendiri. Padahal perlombaan untuk mengembangkan teknologi jaringan 5G secara global saat semakin ketat dan penundaan bisa berakibat Inggris ketinggalan dalam teknologi ini.

Luncurkan "OS Oak"

Pada bagian lain laman berita Business Today edisi Senin melaporkan bahwa Huawei sedang sedang menguji dua varian sistem operasi (OS) buatan sendiri. Dua varian itu adalah OS HongMeng yang diluncurkan untuk pasar di Tiongkok dan varian lainnya yaitu OS Oak yang diperuntukkan bagi pasar global.

Peluncuran OS Huawei itu dilakukan setelah keluar larangan dari AS yang memaksa melarang perusahaan AS tak melakukan bisnis dengan perusahaan telekomunikasi raksasa Tiongkok itu, dalam hal ini perusahaan teknologi Google yang tak akan lagi menyediakan OS Android bagi perangkat seluler buatan Huawei.

Peluncuran perdana OS Oak berpotensi menggantikan peran OS Google pada telepon pintar non-Huawei dan juga akan kompatibel dengan semua aplikasi Android, apalagi saat ini tersiar desas-desus bahwa banyak perusahaan Tiongkok ingin bekerja sama dengan Huawei untuk mengurangi ketergantungan mereka pada perusahaan AS. ang/AFP/ BusinessToday/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top