Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hotel Isolasi Sudah Terisi 61%

Foto : Pemilik Hotel U Stay Mangga Besar Nofel Salehilad

Pemilik Hotel U Stay Mangga Besar Nofel Salehiladi (kiri) memberikan penjelasan terkait hotelnya sebagai lokasi isolasi pasien COVID-19 kepada Ketua PHRI Haryadi Sukamdani (paling kanan), Wakil Gubernur DKI Jakartw Ahmad Riza Patria (kanan kedua) dan Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin (tengah) di Lobi Hotel U Stay, Selasa (6/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak 12 hotel dari 19 hotel telah digunakan untuk penanganan Covid-19 di Ibu Kota. Dari jumlah tersebut, Sembilan hotel digunakan untuk tempat tinggal tenaga kesehatan dan tiga hotel untuk lokasi isolasi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

"Sudah ada 12 yang terpakai, sisa 7 hotel lagi yang belum digunakan namun sudah siap untuk dipakai (untuk penanganan Covid-19)," ujar Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani

Pemilik hotel U Stay Mangga Besar,Nofel Solehalidi mengatakan, hotelnya yang berkapasitas 153 kamar telah sepenuhnya digunakan untuk melayani isolasi pasien Covid-19 kategori konfirmasi atau kerap dikenal dengan istilah OTG.

"Total ada 139 kamar yang diisi (untuk isolasi pasien Covid-19), sisanya dipakai untuk karyawan. Karena karyawan tidak boleh pulang begitu masuk mereka diisolasi di sini ga boleh kemana-mana. Nanti setelah dua minggu boleh pulang rotasi dengan karyawan lain," ujar Nofel.

Nofel mengatakan selama melayani masyarakat untuk isolasi Covid-19, hotelnya memastikan pelayanan yang sesuai dengan standar protokol kesehatan penanganan Covid-19.

"Fasilitas di sini kita pastikan makan sehari tiga kali, terus juga ada dokter yang selalu mengecek setiap tiga hari. Terus juga dikontrol kesehatannya, karena sebelum masuk ke sini disiapkan vitamin oleh Puskesmas yang merujuknya," ujar Nofel.

Hotel U Stay menjadi salah satu hotel rujukan untuk melakukan isolasi mandiri pasien-pasien Covid-19 di Jakarta Pusat bersama dengan Hotel Ibis Senen.

Sedangkan Nofel Solehkladi mengatakan saat ini hotelnya telah terisi penuh oleh pasien Covid-19 yang termasuk dalam kategori kasus konfirmasi atau kerap dikenal sebagai OTG.

Ia memastikan seluruh prosedur yang dijalankan di hotelnya sudah sesuai dengan protap penanganan Covid-19 dan memastikan seluruhnya steril.

"Kita pastikan seluruh prosedur di sini sesuai protokol kesehatan dan semuanya steril," ujar Nofel.

Satgas Covid-19 mencatat hotel Isolasi Mandiri di DKI Jakarta sudah terisi 658 pasien (61 persen) dari kapasitas huni 1.071 tempat tidur

Data per Senin pukul 18.00 WIB menyebutkan, hotel U Stay Hotel tersedia 44 tempat tidur (24 persen) dan sudah terisi 136 pasien (76 persen). Ibis Style Mangga Dua tersedia 196 tempat tidur (58 persen) dan terisi 140 (42 persen). Ibis HotelSenen tersedia 69 tempat tidur (36 persen) dan terisi 121 pasien (64 persen). Swissbel HotelMangga Besar tersedia 14 tempat tidur (7 persen) dan terisi 186 pasien (93 persen). Dan Pullman JC Park tersedia 90 tempat tidur (55 persen dan hanya terisi 75 pasien (45 persen).

Naik Lagi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat penambahan harian Covid-19 sebanyak 1.107 kasus di DKI Jakarta. Angka ini naik dibanding Senin lalu, yakni sebanyak 1.022 kasus. Dari penambahan hari ini, menjadikan total positif Covid-19 di DKI secara kumulatif mencapai 80.979 kasus.

Angka tersebut termasuk kumulatif kasus sembuh sebanyak 66.230 kasus serta 1.802 kasus meninggal dunia. Sehingga, kasus aktif di DKI Jakarta sebanyak 12.947 kasus. Penambahan kasus hari ini meningkatkan kasus aktif di DKI dari yang sebelumnya 12.288 kasus. Rekor harian Covid-19 tertinggi di DKI yang dicatat Kemenkes terjadi pada 4 Oktober 2020 yaitu 1.398 kasus. Jika dilihat dari data yang ditayangkan lewat covid19.go.id, dari bulan Agustus 2020 hingga saat ini, DKI Jakarta memiliki grafik kasus Covid-19 yang cukup signifikan.

Mengantisipasi lonjakan Covid-19, DKI Jakarta menambah rumah sakit rujukan hingga 90 unit dari yang awalnya 67. Jika ditotal dengan rumah sakit yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 98 unit.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan penambahan RS rujukan ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Di sisi lain, Widyastuti mengatakan ada beberapa RS khusus yang masuk menjadi RS rujukan Covid-19 berkenaan dengan tujuan peningkatan kualitas layanan terhadap pasien.

"Kami bukan hanya bicara tentang tempat tidur saja tetapi juga sudah naik kualitasnya. Kami memastikan jangan sampai kalau membutuhkan kamar operasi itu terkendala. Kan tidak semua RS Covid-19 yang notebene relatif kecil belum tentu untuk kasus khusus tertentu siap," tegasnya. n jon/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top