Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dirut PT Jakarta Tourisindo, Geraard Jeffrey Zacharias Rantung, soal Bisnis Hotel Halal

Hotel Berlabel Halal Segera Hadir di Ibu Kota

Foto : istimewa

Geraard Jeffrey Zacharias Rantung

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI semakin gencar menutup tempat hiburan yang disalahgunakan. Melalui Peraturan Gubernur No 18 tahun 2018, setiap tempat hiburan malam langsung ditutup, jika terbukti menjadi tempat prostitusi atau sarang narkoba.

Pihaknya akan mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan halal tourism di Jakarta. Pengembangan halal tourism ini dicontohkan langsung oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo (Jaktour), Geraard Jeffrey Zacharias Rantung, di kantornya, kemarin. Berikut petikannya:

Seperti apa pengembangan halal tourism di Jakarta?

Ya memang Jakarta sedang mengembangkan halal tourism. Karena Kementerian Pariwisata juga memulai program ini, bahkan sudah ada peraturan menterinya. Kami sambut baik pengembangan halal tourism di Jakarta. Apalagi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta mempunyai program yang sama juga untuk mengembangkan halal tourism.

Bagaimana peran Jaktour sebagai BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI terkait ini?

Ya, kami juga berpartisipasi dalam pengembangan halal tourism ini. Insya Allah, dalam waktu dekat sebelum puasa akan kami launching satu unit bisnis kami menjadi hotel berbasis halal. Tepatnya, di hotel Arcici, kita akan jadikan hotel berbasis syariah. Namanya sudah disetujui Wagub, jadi Hotel de'Arcici Hijrah.

Konsep hotel berbasis halal ini bagaimana?

Konsep halal ini dalam arti mukai standar operasional prosedur (SOP), jenis pelayanan, tata cara bisnis, semua Islami. Cara menyapa tamu juga kita buka greeting Assalamualaikum. Seragam karyawan juga Islami, yang perempuan pakai hijab, yang laki-laki pakai peci. Itu dalam pelayanan. Fasilitas juga kita sesuaikan secara halal, mulai sarana ibadah seperti mushola, sajian restoran pasti halal juga.

Potensi perkembangan hotel halal ini seperti apa?

Sebenarnya di Jakarta ini masih sangat kurang. Apalagi, kami ini kan milik Pemprov DKI Jakarta, potensinya cukup besar. Saya kira potensinya luar biasa. Apalagi di luar negeri, pengembangan halal tourism ini berkembang pesat. Di mall saja, banyak keluarga pasti melihat dulu logo halal. Apalagi, segmen umat Islam ini besar

Bagaimana cara Jaktour memanfaatkan potensi ini?

Kita coba bekerja sama dengan kelompok ibu-ibu pengajian (majelis taklim) atau kelompok manasik haji. Di Hotel Grand Cempaka saja, setiap Minggu selalu dipakai manasik haji. Sebelum mereka berangkat, tiga hari manasik haji, belajar haji di sini kan lumayan.

Apakah label halal untuk hotel ini diverifikasi MUI?

Sudah pasti. Nanti kami bekerjasama dengan MUI untuk mendapatkan sertifikat halal terhadap fasilitas dan pelayanan hotel kami itu. Nanti mereka akan mengecek bagaimana fasilitas dan pelayanannya, baru dikeluarkan sertifikat halal.

Kapan akan beroperasi hotel halal itu?

Secepatnya. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan focus group discussion (FGD) dulu. Kita harapkan sebelum Ramadan bisa beroperasi. Atau paling lambat setelah lebaran. Rencananya, hotel halal ini akan kita hadiahkan untuk ulang tahun DKI Jakarta nanti.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top