Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peluncuran Pesawat Tanpa Awak

"Hope" UEA Akan Kirim Data ke Bumi September 2021

Foto : HANDOUT / MITSUBISHI HEAVY INDUSTRIES / AFP

“HOPE” MELUNCUR KE MARS I Roket H-2A yang membawa pesawat tanpa awak “Hope” milik Uni Emirat Arab, diluncurkan dari stasiun antariksa Tanegashima, Jepang, ke Planet Mars, Senin (20/7) waktu setempat.

A   A   A   Pengaturan Font

TANEGASHIMA - Uni Emirat Arab (UEA) resmi meluncurkan pesawat tanpa awak dengan bantuan roket H2-A ke planet Mars dari stasiun antariksa Tanegashima, Jepang, Senin (20/7) waktu setempat. Pesawat yang diberi nama "Hope" itu akan melakukan perjalanan sejauh 500 juta km untuk mempelajari cuaca dan iklim di planet merah itu. "Hope" diharapkan mulai mengirimkan data ke bumi pada September 2021.

Peluncuran sempat ditunda sebanyak dua kali pada pekan lalu karena kondisi cuaca yang buruk. Beruntung, Senin, cuaca cukup baik dan proses peluncuran bisa berlangsung dengan lancar.

"Hope" diperkirakan sampai di Mars pada Februari 2021 dan bertepatan dengan peringatan hari jadi UEA yang ke-50 tahun. Ketika sampai di Mars nanti, Hope diharapkan bisa memberikan ilmu baru terkait cara kerja atmosfer planet tersebut.

Sarah Al Amiri, selaku pemimpin misi "Hope" menyatakan kegembiraan dan kelegaannya melihat roket itu akhirnya bisa lepas landas. Menurutnya, misi menuju Mars ini akan memiliki dampak yang luar biasa bagi negaranya, layaknya misi Apollo 11 milik AS yang menuju bulan sekitar 51 tahun yang lalu.

"Hari ini saya sangat senang bahwa anak-anak di negara ini akan bangun di pagi hari dan mengetahui kalau mereka memiliki misi ini, memiliki realitas baru, memiliki kesempatan baru, memungkinkan mereka untuk berkontribusi lebih dan membuat dampak yang lebih besar bagi dunia," ungkapnya.

Misi "Hope" milik UEA ini merupakan misi penerbangan ke Mars yang ketiga dalam bulan ini. AS dan Tiongkok sama-sama sedang mempersiapkan misi serupa. Bagi UEA, yang tidak memiliki sejarah panjang di dunia antariksa, misi ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan. UEA juga berharap jika teknologi antariksa mereka ini nantinya bisa menghilangkan ketergantungan mereka secara ekonomi pada minyak.

Misi "Hope" ini diharapkan bisa memberikan jawaban atas misteri yang sejauh ini belum terpecahkan. Para ilmuwan berpendapat permukaan Mars pernah memiliki laut seperti yang kita kenal di bumi. Namun dalam perjalanannya, permukaan planet kemudian menjadi hamparan yang tandus.

Pemerintah UEA mengatakan, mereka tak bisa membeli wahana antariksa dari perusahaan asing dan harus membuat sendiri. Itu berarti UEA harus menggandeng beberapa universitas di Amerika yang punya pengalaman mendesain dan membuat wahana itu. Tim dari UEA dan Amerika inilah yang merancang "Hope". n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top