"Hoax" Dapat Hancurkan Tatanan Kehidupan
ANTI "HOAX" | Pelajar membawa poster saat kegiatan deklarasi anti hoax di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/3).
JAKARTA - Penyebaran berita bohong atau hoax tentang penyerangan ulama yang diberitakan terjadi di beberapa tempat, sangat berbahaya bagi persatuan bangsa. Jika praktik penyebaran berita hoax ini terus dilakukan, dapat menghancurkan tatanan kehidupan di Indonesia.
Kepala Satgas (Kasatgas) Nusantara, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, mengatakan hal tersebut dalam acara diskusi bertema Antara Kebebasan Berpendapat Hoax dan Ujaran Kebencian yang diadakan Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian Indonesia, di Jakarta, Rabu (21/3).
Menurut Gatot, dalam kasus penyebaran hoax soal penyerangan ulama, Satgas Nusantara melihat tidak ada korelasi antara satu peristiwa yang ada, dengan peristiwa lain di tempat lain. "Tetapi ketika didalami di dunia maya, ada korelasi atau hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa lain," kata dia.
Gatot melanjutnya, di dunia maya diketahui korelasi cara pelaku menyebarkan hoax soal penyerangan ulama. "Padahal penyebaran hoax ini sangat berbahaya sekali. Kalau semua berita yang disebarkan itu, hoax semua, bisa hancur (tatanan kehidupan) semua," tandasnya.
Ia mengatakan, ketika didalami, dari 48 peristiwa yang diberitakan sebagai kasus penyerangan ulama, hanya lima kasus yang benar-benar penyerangan ulama. "Yang lain direkayasa seolah olah ada kejadian, tetapi sebenarnya tidak ada," ujar Gatot.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya