Hingga Juni 2017, Peredaran Rupiah Palsu Turun

Jakarta - Peredaran uang palsu hingga semester pertama tahun ini turun dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan tersebut berkat upaya keras sejumlah pihak terkait memberantas peredaran uang palsu. Bank Indonesia (BI) melaporkan rasio peredaran uang palsu hingga Juni 2017 tercatat empat lembar uang palsu dari 1 juta rupiah uang beredar.

Rasio tersebut lebih rendah dibandingkan catatan pada Juni 2016, yakni 13 lembar uang palsu dari 1 juta rupiah uang beredar. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi di Jakarta, Rabu (26/7), menyatakan pemberantasan uang palsu harus ditingkatkan karena merusak kredibilitas rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan negara.

"Penurunan jumlah uang palsu yang beredar karena kerja sama semakin erat antara BI, Polri, Kejaksaan Agung dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu," ujarnya. Sejak Januari hingga Juni 2017, jumlah uang rupiah palsu yang ditemukan, kata Suhaedi, sebanyak 63.449 lembar. "Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan 2016 maupun 2015.

Pada 2015 rasionya 21 lembar untuk setiap 1 juta rupiah uang yang beredar, dan pada 2016 ada 13 lembar dari 1 juta rupiah uang yang beredar," ujar dia. Di sisi lain, sejak 2014 hingga 2016, terdapat 189.477 uang rupiah palsu yang ditemukan dan kini sudah dihancurkan BI dan kepolisian.

Sebagian besar laporan uang palsu pada 2014-2016 berasal dari temuan perbankan. Pada 2014-2016, jumlah uang palsu yang sudah dimusnahkan yakni uang kertas palsu dengan nilai 100 ribu rupiah sebanyak 90.180 lembar, 50 ribu rupiah sebanyak 82.822 lembar, 20 ribu rupiah sebanyak 10.919 lembar, 10 ribu rupiah sebanyak 3.590 lembar, 5.000 rupiah sebanyak 1.961, 2.000 rupiah sebanyak lima lembar.
Halaman Selanjutnya....