Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hindari Jerat Pindar, Perusahaan Asuransi Edukasi Masyarakat tentang Pengelolaan Keuangan

Foto : Istimewa

Salah satu bagian dari kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nama AFI Berbagi diadakan di Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Program ini fokus pada edukasi masyarakat setempat tentang pengelolaan keuangan agar terhindar dari jeratan pinjaman daring.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjaman daring (pindar) di provinsi Banten pada Januari 2024 menduduki peringkat keempat dibandingkan provinsi lainnya. Nilai pindar warga Banten mencapai 5,04 triliun rupiah, atau 12 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,511 triliun rupiah.

"Dengan angka tingkat kredit macet mencapai 2,40 persen, atau dengan kata lain 3 dari 100 pengguna pindar di provinsi Banten mengalami gagal bayar," kata Presiden Direktur Axa Financial Indonesia Niharika Yadav, melalui keterangan tertulis Senin (27/5).

Untuk mencegah berlanjutnya permasalah tersebut Axa Financial Indonesia (AFI) pada momen perayaan ulang tahunnya yang ke-18 mewujudkan komitmennya untuk memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Langkah tersebut dilakukan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), AFI Berbagi.

Bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia, Axa Financial Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat di Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pada kesempatan ini dilakukan kegiatan berbagi ilmu yang mencakup literasi keuangan dan pengelolaan sampah rumah tangga.

"AFI Berbagi merupakan bukti nyata komitmen kami dalam melaksanakan program berkelanjutan yang bermanfaat dan berdampak baik bagi masyarakat. Melalui rangkaian kegiatan ini, Axa Financial Indonesia mengajak karyawan sebagai volunteer untuk bersama-sama berupaya memberdayakan masyarakat Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya menjadi lebih baik," terang Yadav.

Bukan hanya memberi pembekalan untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih bijak, khususnya bagaimana melindungi diri dari jeratan pindar, tapi juga cara untuk melestarikan lingkungan tempat tinggal mereka melalui pengelolaan sampah berkelanjutan.

Khusus, Kabupaten Tangerang juga tercatat sebagai daerah dengan volume sampah terbesar di Provinsi Banten. Pada 2022 sebesar 841 ribu ton lebih atau 32 persen dari total volume sampah di Provinsi Banten.

Selama perayaan Idul Fitri pada bulan April lalu, Kabupaten Tangerang mencatat volume sampah sebesar 3.000 ton per hari dengan peningkatan volume sampah hingga 500 ton per hari dibanding hari biasa. Sebagian besar sampah yang dihasilkan berasal dari limbah rumah tangga.

Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto mengatakan sebagai bagian dari organisasi nirlaba global, pihaknya berusaha memperluas intervensinya. Caranya dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa hidup lebih mandiri, berdaya, dan sejahtera.

"Bekerjasama dengan Axa Financial Indonesia melalui program edukasi literasi keuangannya yang akan sangat membantu bagi warga Desa Kedung Dalem ini untuk bisa mempelajari dan memahami cara pengelolaan keuangan rumah tangga serta memahami pentingnya menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah rumah tangga," katanya.

Materi pelatihan yang difokuskan untuk ibu-ibu rumah tangga di Desa Kedung Dalem ini, mengangkat topik pengelolaan keuangan yang diberikan tim Axa Financial Indonesia. Fokus edukasi pada pengelolaan keuangan dasar seperti cara membedakan keinginan dan kebutuhan serta pembukuan rumah tangga.

"Selain itu, pembekalan juga diberikan terkait bagaimana menyikapi pinjaman online dan memperkenalkan alternatif lembaga keuangan resmi untuk memberikan pinjaman yang lebih aman bagi masyarakat," kata dia.

Sedangkan edukasi metode pengelolaan sampah bersama Puskesmas setempat meliputi proses awal seperti pewadahan, pengumpulan, pemilihan, penggunaan ulang hingga pemrosesan akhir sampah dengan melibatkan masyarakat.

Selain pelatihan literasi keuangan dan pengelolaan sampah, warga di Desa Kedung Dalem ini juga mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar dari penyelenggaraan program AFI Berbagi. Pemeriksaan Kesehatan bagi warga Lanjut Usia (Lansia) ini merupakan hasil kerjasama Axa Financial Indonesia dengan RS Hermina.

"Sejumlah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan konsultasi gratis oleh dokter," ungkap Susanto.

Ia menerangkan, Desa Kedung Dalem yang menjadi tempat penyelenggaraan program tanggung jawab sosial perusahaan memiliki jumlah penduduk sebesar 6 ribu orang. Sebagian besar warga desa bekerja sebagai buruh tani atau nelayan musiman sehingga pendapatannya mereka tidak menentu. hay


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top