Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pembangunan Ekonomi | Pemerintah Tetap Fokus Dukung Sektor UMKM

Hilirisasi Jangan Abaikan Penciptaan Lapangan Kerja

Foto : ISTIMEWA

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia

A   A   A   Pengaturan Font

Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga menuturkan meski fokus di sektor hilirisasi, tidak berarti pemerintah mengabaikan kepentingan rakyat untuk bisa mendapatkan pekerjaan. "Tujuan investasi memang untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Tapi kalau gaya kita masih gaya 80-an, bagaimana kita mau maju. Tapi, bukan berarti kita abaikan mereka karena padat karya ini penting untuk menciptakan lapangan kerja yang masif," katanya.

Contoh lainnya, pemerintah juga tetap fokus untuk mendukung sektor UMKM yang ternyata mampu membuka lapangan pekerjaan bagi tujuh juta orang. Data Kementerian Investasi mencatat bahwa Online Single Submission (OSS) telah berhasil menerbitkan 1,8 juta Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha mikro kecil dengan investasi sebesar 318,6 triliun rupiah dan menyerap 7,6 juta orang pekerja.

Baca Juga :
Konsumsi Tinggi

Nilai Tambah

Program hilirisasi dari pemerintah direspons positif oleh pelaku usaha. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyebut hilirisasi industri bisa menjadi salah satu strategi untuk mengeksplorasi potensi perekonomian Tanah Air. "Dengan melaksanakan hilirisasi, Indonesia berpotensi untuk memberikan nilai tambah yang luar biasa, terutama karena Indonesia memiliki berbagai mineral dan potensi energi terbarukan yang besar," ujar Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, melalui keterangan di Jakarta, pekan lalu.

Baca Juga :
Dukung UMKM

Arsjad mengatakan terdapat beberapa tantangan yang menyebabkan program hilirisasi industri di Indonesia belum efisien dan kalah saing dengan produk asing, di antaranya adalah kurangnya pendanaan, serta keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan riset dan penggunaan teknologi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top