Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Industri I Pabrik Pengolahan Gasifikasi Batu Bara Beroperasi pada 2022

Hilirisasi Batu Bara Terus Didorong

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hilirisasi batu bara diharapkan bisa menyelamatkan sektor pertambangan di tengah kejatuhan harga komoditas tersebut di pasar dunia serta mendorong pertumbuhan industri substitusi impor.

JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus mendorong hilirisasi industri batu bara agar dapat menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan substistusi impor seperti urea, dimethyl ether (DME), serta polypropylene. Langkah strategis ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan pupuk, bahan bakar, dan plastik di dalam negeri maupun ekspor.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menyebutkan UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan pengembangan industri pengolahan difokuskan pada penguatan rantai pasok untuk menjamin ketersediaan bahan baku dan energi yang berkesinambungan dan terjangkau.

"Sektor industri inilah yang sekarang diperlukan sesuai dengan arahan Presiden karena merupakan substitusi impor dan dapat memperkuat cadangan devisa kita. Maka itu, klaster Tanjung Enim dengan luas 300 hektare ini akan menjadi kawasan industri baru yang terintegrasi," ungkap Airlangga melalui keterangannya saat Pencanangan Industri Hilirisasi Batu Bara, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Minggu (3/3).

Dirinya memberikan apresiasi kepada PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang sedang mengembangkan industri hilirisasi batu bara di mulut tambang Tanjung Enim. Pada Desember 2017, keempat perusahaan tersebut meneken perjanjian kerja sama untuk mengolah batu bara kalori rendah dengan teknologi gasifikasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top