Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekspedisi Kutub Utara

Hentikan Pencairan Es Dapat Hindari Penularan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Mengidentifikasi virus dan bahaya lain yang terkandung dalam permafrost yang memanas adalah langkah pertama dalam memahami risiko apa yang ditimbulkannya terhadap Kutub Utara," kata Kimberley Miner, ilmuwan iklim di NASA Jet Propulsion Laboratory di Institut Teknologi California di Pasadena, California.

Tantangan lain termasuk menghitung di mana, kapan, seberapa cepat dan seberapa dalam permafrost akan mencair. Pencairan bisa menjadi proses bertahap dalam ukuran sentimeter per dekade, tetapi juga terjadi lebih cepat, seperti dalam kasus penurunan tanah yang masif yang tiba-tiba dapat membuka lapisan permafrost yang dalam dan kuno.

Proses ini juga melepaskan metana dan karbon dioksida ke atmosfer penyebab perubahan iklim yang diabaikan dan diremehkan. Miner membuat katalog berbagai potensi bahaya yang saat ini membeku di permafrost Arktik dalam makalah tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Perubahan Iklim Alam.

Bahaya yang mungkin terjadi itu termasuk limbah yang terkubur dari penambangan logam berat dan bahan kimia seperti pestisida DDT, yang dilarang pada awal 2000-an. Bahan radioaktif juga telah dibuang di Kutub Utara oleh Russia dan Amerika Serikat sejak munculnya uji coba nuklir pada era '50-an.

"Pencairan tiba-tiba dengan cepat memperlihatkan cakrawala permafrost lama, melepaskan senyawa dan mikroorganisme yang diasingkan di lapisan yang lebih dalam," catat Miner dan peneliti lain dalam makalah tahun 2021.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top