Helikopter Canggih ‘Racer’ Berkecepatan Jelajah Tinggi Hingga 400 Km/Jam

Airbus Helicopters telah mengembangkan versi lanjutannya yang dijuluki Racer (Rapid And Cost-Effective Rotorcraft) setelah sebelumnya sukses dengan helikopter riset X3 Cubed.

Secara dimensi dan tampilan, Racer hampir mirip dengan X3 Cubed. Namun yang membedakannya adalah Racer menampilkan sayap bantu baru model tumpuk dan satu set rotor lateral dengan baling-baling mengarah ke belakang untuk mencegah awak atau penumpang tersabet bilah baling-baling saat hendak naik atau turun.

Racer dibangun menggunakan bahan campuran logam komposit ringan (light hybrid metallic-composite) yang berfungsi untuk menekan bobotnya yang berujung pada efisiensi bahan bakar. Sepasang sayap model 'V tidur' yang menempel di badannya akan menyediakan daya angkat tambahan.

Mesin yang digunakan Heli berawak dua ini yakni dua unit Rolls-Royce Turbomeca RTM322-01/9a turboshaft berdaya masing-masing 2.270 hp. Mesin ini juga memutar bilah baling-baling pendorong yang berada pada ujung sayapnya.

Perkembangan Helikopter Racer

Pada 20 Juni 2017 di Paris Air Show, Airbus Helicopters mengungkapkan konfigurasi demonstran berkecepatan tinggi berdasarkan X3 yang dikembangkan dalam program penelitian Clean Sky 2. Konfigurasi aerodinamisnya disahkan pada 2017. Pada Februari 2018, Safran Aneto-1X 2.500 hp (1.900 kW) lebih disukai daripada RTM322 yang awalnya dipilih, 25% lebih kompak untuk daya yang sama.

Pada Oktober 2018, desain subsistem utama telah selesai sebelum komponen pertama mulai diproduksi dengan barang-barang timah panjang, saat produksi poros penggerak lateral dimulai. Avio Aero GE di Italia meluncurkan pengadaan dan pembuatan rumah kotak roda gigi lateral, GE Aviation Systems di Inggris membangun dudukan titanium sayap, INCAS/Romaero di Rumania mulai memproduksi panel samping komposit dan Aernnova di Spanyol struktur utama bagian ekor.

Desain Helikopter Racer

Desain heli canggih ini dioptimalkan untuk jelajah lebih dari 400 km/jam. Bahkan helikopter ini 50% lebih cepat daripada helikopter konvensional, yang akan mengkonsumsi 15% lebih sedikit bahan bakar per jarak pada 180 kn (333 km/jam) daripada helikopter di 130 kn (241 km/ h), dan bertujuan untuk pengurangan biaya 25% per jarak.

Baling-baling pendorong lateral pada heli akan menghasilkan daya dorong selama operasi darat oleh sayap kotak yang berfungsi untuk menghasilkan daya angkat pada kecepatan jelajah.