Hebat Sekali, Kampus Muhammadiyah Ini Digandeng PT INKA dalam Pembuatan Kereta Hybrid
Perwakilan dosen UMY penerima hibah pendanaan riset
Lebih lanjut ia juga menilai solar sebagai bahan bakar kereta bertenaga diesel bis habis jika dipakai terus menerus dan hasil pembakaran solar juga bisa mencemari udara sehingga inilah mengapa penelitian ini menjadi penting adanya. Dalam proses pembuatan kereta, PT INKA sendiri membutuhkan waktu satu tahun dalam memproduksi satu kereta bertenaga diesel, dengan permintaan produksi kereta yang tinggi tentu hal ini tidak efektif. Sehingga ini juga menjadi alasan PT INKA menggandeng perguruan tinggi dalam melakukan riset ini, karena projek ini merupakan Konsorium Riset atau penelitian yang melibatkan banyak perguruan tinggi.
Setelah berdiskusi mengenai apa yang dibutuhkan oleh PT INKA,UMY diminta untuk menciptakan sebuah alat charger baterai untuk kereta. "Jadi saat presentasi proposal riset, kami benar benar dikuliti habis, pengujinya juga orang orang yang sangat berkompeten di bidang ini, setelah berdisukusi panjang akhirnya diambil keputusan bahwa kami diminta untuk membuat charger baterai, yang mana hal ini digunakan untuk pengeparsian system control dan alat kelistrikkan yang ada di kereta," jelasnya dikutip dari rilis PP Muhammadiyah, Minggu (9/1). (YK/N-3)
Redaktur : Eko S
Komentar
()Muat lainnya