Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hati-hati Salah, Begini Cara Bernapas yang Benar Selama Berolahraga

Foto : Freepik/Jcomp

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Coba perhatikan cara Anda bernapas ketika tengah olahraga. Anda kemungkinan tanpa sadar menahan napas atau menghirup napas pendek, yang membuat Anda merasa seakan kehabisan napas.

Selama berolahraga apapun bentuknya, dua organ utama kita bekerja ekstra. Paru-paru bekerja lebih keras untuk membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sementara jantung Anda memompa lebih cepat untuk mengedarkan oksigen ke otot apa pun yang Anda gunakan.

Melansir laman resmi National Library of Medicine Amerika, pernapasan meningkat dari rata-rata 15 kali per menit saat istirahat menjadi 40-60 kali per menit selama berolahraga.

Berbicara kepada Bustle, dokter rehabilitasi medis sekaligus pendiri Ascent Physical Therapy,

Robert W. Berghorn, menuturkan ada cara untuk menangani masalah pernapasan ketika berolahraga, yakni dengan melatih pengendalian nafas.

"Ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan suplai darah yang cukup ke otak Anda secara berkala, dan itu juga memberikan tingkat dukungan dan stabilitas yang lebih besar di seluruh tubuh dan otot inti Anda," katanya kepada Bustle.

Berghorn menjelaskan penting untuk mendapatkan cukup oksigen ke otak dan otot yang memungkinkan seseorang untuk bekerja lebih baik lebih lama dibandingkan saat Anda tidak menarik dan menghembuskan napas sepenuhnya. Nafas yang tepat disebut Berghorn juga dapat membantu otot inti menopang Anda.

"Diafragma, yang memungkinkan Anda bernapas, adalah otot dan merupakan salah satu komponen otot inti Anda," jelas Berghorn.

"Dengan menghirup, Anda menciptakan tekanan di dalam rongga perut Anda yang - bersama dengan otot pinggul, perut, dan tulang belakang Anda - memberikan dukungan dan stabilitas yang hebat sehingga Anda dapat bergerak dengan aman dan dengan efektivitas maksimum," lanjutnya.

Cara Bernapas Saat Berlatih Angkat Beban

Ahli kebugaran dan nutrisi, Joey Thurman mengatakan jika seseorang tidak bernapas dengan benar saat melakukan latihan kardio atau kekuatan, maka ia tidak akan dapat memaksimalkan latihannya. Napas yang dangkal dan tidak rata juga bisa membuat seseorang merasa pusing atau pusing karena hiperventilasi.

Untuk menghindari hal itu, Thurman menuturkan aturan praktis dengan menghembuskan napas saat Anda mengangkat beban dan menarik napas saat menurunkannya kembali. Itulah mengapa para atlet angkat besi berpengalaman tidak menarik dan menghembuskan napas secara sembarangan.

Senada, Berghorn, menekankan begitu Anda menguasainya, Anda dapat menerapkannya pada semua jenis latihan.

"Mari kita jongkok misalnya," katanya.

"Anda pasti ingin menarik napas dalam-dalam saat turun, menghirup udara maksimal di bagian bawah squat. Dari sana, Anda akan menghembuskan napas saat mendorong untuk berdiri," jelasnya.

Tak hanya itu, Berghorn mengatakan mengerucutkan bibir saat menghembuskan napas juga merupakan kuncinya.

"Bernafas dari mulut Anda melalui bibir yang mengerucut memungkinkan Anda untuk mempertahankan oksigen dengan lebih baik di paru-paru Anda, memungkinkan transfer oksigen dalam jumlah yang lebih besar ke tubuh dan otot Anda untuk fungsi yang lebih baik dengan setiap napas," jelas Berghorn.

Cara Bernafas Selama Berlatih Kardio

Thurman juga menyarankan untuk menarik dan mengeluarkan napas semaksimal mungkin saat berlari, mendayung dan lainnya. Untuk kardio, Thurman merekomendasikan untuk menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan keluar melalui mulut.

"Ini membantu menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk ke paru-paru Anda," katanya, yang membuat latihan menjadi lebih nyaman.

Mengutip Bustle, pertahankan pola yang nyaman sebaik mungkin, pastikan untuk mengerutkan bibir untuk transfer oksigen. Anda mungkin akhirnya menarik dan menghembuskan napas dari mulut saat rutinitas menjadi lebih intens, dan itu tidak masalah. Jika Anda mulai bernapas melalui mulut, Berghorn merekomendasikan untuk mempertahankan kendali laju pernapasan Anda dengan membuatnya stabil dan terukur.

Jika Anda merasa lelah, atau pusing selama berolahraga, itu mungkin berarti Anda bernapas terlalu cepat atau terlalu lambat. Apabila hal itu terjadi, Thurman menyarankan untuk beristirahat dan kembali ke pola pernapasan yang stabil.

"Dengan mengikuti tip sederhana ini, Anda dapat memastikan bahwa Anda mendapatkan hasil maksimal dari latihan Anda dan menghindari potensi risiko kesehatan," jelas Thurman.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top