Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hati-hati Kembali dari Daerah Endemis Malaria, Segera ke Dokter Jika Alami Gejala Ini

Foto : ANTARA/Sakti Karuru

Petugas menunjukkan obat malaria DHP-FRIMAL di Puskesmas Kotaraja, Jayapura, Papua, Jumat (22/7/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Dokter Spesialis Anak drAmar Widhiani menyarankan untuk mengecek kesehatan tubuh setelah melakukan perjalanan balik dari kampung halaman, terutama dari daerah endemis malaria.

"Cek kesehatan, kenali tandanya jika baru pulang balik dari daerah endemis malaria," kata Amar dalam diskusi mengenai ciri-ciri dan penanganan malaria yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (27/4).

Amar menjelaskan ciri-ciri umum pasien yang terinfeksi malaria adalah sakit kepala dan nyeri persendian seperti terinfeksi virus.

Di daerah endemis malaria, kata dia, ciri-ciri biasanya menunjukkan gejala yang lebih parah seperti pusing yang berlebih di kepala, nyeri ulu hati, mual, muntah, bahkan diare.

"Bahkan bisa lebih berat lagi gejalanya pada bayi dan balita," kata dokter yang praktek di Rumah Sakit (RS) Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta itu.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, per Desember 2022 tercatat sebanyak 372 dari 514 kabupaten (72,4 persen) di Indonesia telah dinyatakan bebas malaria.

Namun di Indonesia bagian timur masih banyak kabupaten/kota merupakan daerah endemis tinggi dan berkontribusi lebih dari 90 persen kasus malaria yang dilaporkan secara nasional.

"Tapidi daerah seperti Jakarta atau Bekasi yang bukan daerah endemis saja masih ada pasien malaria," ujar Amar.

Amar mengungkapkan malaria bisa menyebar karena adanya nyamuk Anopheles yang terbawa oleh alat transportasi yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Pemudik yang membawa penyakit malaria dalam tubuhnya, kata dia, bisa menularkankepada pemudik lain melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terbawa

Penyakit malaria pada umumnya dapat ditangani dengan terapi konsumsi obat Dihydroartemisinin-Piperaquine (DHP) pada tiga hari pertama dan dilanjutkan dengan Primaquine selama 14 hari dengan berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.

"Perhatikan lingkungan rumah dengan membersihkan lingkungan dari air yangmenggenang serta memangkas rumput hingga pendek agar nyamuk Anopheles tidak berkembang biak," kata Amar.

Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top