Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hati-hati, 80 Persen Glaukoma Tidak Bergejala

Foto : istimewa

dr Widya

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Glaukoma merupakan kondisi neuropati optik progresif yang disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan di dalam bola mata. Kondisi ini dapat merusak saraf optik dan berdampak pada penurunan fungsi penglihatan, bahkan kebutaan.

Gangguan ini dapat dialami oleh usia berapa pun, namun seiring peningkatan faktor risiko, kondisi ini banyak dialami oleh kalangan usia 40 tahun ke atas. Hal ini menjadikan glaukoma sebagai penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak.

Yang perlu diperhatikan kondisi medis tersebut nyaris tanpa gejala, sehingga glaukoma berpotensi berdampak yang lebih fatal berupa kebutaan permanen dibanding katarak. Pasalnya setelah terkena tidak dapat direhabilitasi, hanya bisa dicegah dampak fatalnya saja.

Di negara berkembang, 90 persen kasus glaukoma tidak terdeteksi. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa sekitar satu milyar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap kesehatan mata karena distribusi yang tidak merata.

Head of Glaucoma Service, JEC Group Prof. DR. Dr. Widya Artini Wiyogo, SpM(K) mengatakan, diperkirakan pada 2020, penderita glaukoma di dunia mencapai 80 juta orang berdasarkan dari estimasi dari perkembangan grafik. Pada 2040 hampir 111,8 juta penduduk yang akan menderita glaukoma, dan 8 juta diantaranya akan mengalami kebutaan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top