Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hasil U-20 Buah Pesimisme Pelatih

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Timnas Indonesia Gagal I Kapten Timnas U-20 Indonesia Ferarri (kiri) dengan rekan setimnya Dony Tri Pamungkas usai pertandingan melawan Timnas U-20 Uzbekistan dalam laga terakhir Grup A Piala Asia U-20 di Stadion Istiqlol, Fergana, Uzbekistan, Selasa (7/3). Timnas U-20 gagal lolos ke babak selanjutnya setelah bermain imbang 0-0 melawan tim tuan rumah sehingga menempatkan Indonesia pada peringkat tiga grup A.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tim Indonesia U-20 gagal di Piala Asia Uzbekistan. "Jangan-jangan ini buah dari pesimisme pelatih sebelum berangkat," kata pengamat sepak bola Tommy Welly, Rabu (8/3).

Tommy mengatakan tujuan utama tim Indonesia U-20 tampil di Uzbekistan untuk menguji kemampuan. Tim yang finis empat besar atau semifinal lolos ke Piala Dunia U-20. Indonesia sudah lolos karena sebagai tuan rumah. "Tetapi di Piala Asia U-20 tentu harus menguji kemampuan," ujarnya.

Pria yang akrab dipanggil Towel itu menyayangkan sikap Shin Tae-yong. Shin dinilai pesimistis karena minta publik jangan berharap terlalu jauh dengan hasil di Uzbekistan. Pelatih asal Korea Selatan itu mengungkapkan hal tersebut menjelang berangkat ke Uzbekistan.

"Sebetulnya soal lolos tidak lolos urusan kedua. Pertama-tama yang mau dilihat dari insan sepak bola Tanah Air bagaimana perjuangan usaha kerja keras dan kemajuan permainan dari pelatnas. Sikap Shin Tae-yong yang sudah mengeluarkan nada pesimistis seperti itu tentu berpengaruh ke atmosfer tim," sambungnya.

Shin Tae-yong sudah tiga tahun melatih di Indonesia terlalu banyak keluhan. Piala Dunia U-20 tinggal 80 hari. Jadi, Shin Tae-yong mesti maksimalkanlah potensi pemain. "Kita paham kekurangan pemain-pemain Indonesia. Makanya, Indonesia mengontrak Shin mahal-mahal untuk menutupi kekurangan tersebut," tandasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top