Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Ekonomi Global I Dunia Serukan Kerja Sama Global yang Lebih Erat

Harus Tercipta Kembali Dunia yang Saling Menguntungkan

Foto : ISTIMEWA

BORGE BRENDE Presiden WEF - Saat kita melangkah maju, kita perlu membangun ketahanan untuk menghindari bencana di masa depan, karena dampak kelambanan aksi jauh melebihi dampak dari tindakan.

A   A   A   Pengaturan Font

» Dibutuhkan kerja sama untuk saling menguatkan kedaulatan dan kemandirian ekonomi.

» Negara-negara maju tidak boleh hanya memperjuangkan kepentingannya saja, tetapi juga memikirkan negara berkembang.

JAKARTA - Dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/ WEF) 2022 yang berakhir pada Kamis (26/5) di Kota Davos, Swiss, menyerukan pentingnya kerja sama global yang lebih erat untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan.

"Kita lebih baik berada di dunia tempat kita bertemu dan melangkah bersama. Kita harus menciptakan kembali dunia yang saling menguntungkan," kata Presiden WEF, Borge Brende, dalam pidato penutupan.

Menurut Brende, pertemuan tersebut adalah untuk pertama kalinya para delegasi berkumpul setelah pandemi Covid-19 merebak, namun sayangnya, pertama kali bertemu setelah perang kembali terjadi di Eropa.

Dia mengatakan inisiatif-inisiatif yang ditempa telah mengingatkan sekali lagi betapa saling terhubungnya semua yang di planet ini. Keterhubungan global bercabang ke bidang-bidang lain pada saat inflasi meningkat, sistem pangan dan energi rapuh, dan terjadi peningkatan ketidaksetaraan.

"Saat kita melangkah maju, kita perlu membangun ketahanan untuk menghindari bencana di masa depan karena dampak kelambanan aksi jauh melebihi dampak dari tindakan," kata Brende.

Peneliti Ekonomi Indef, Nailul Huda, yang diminta pendapatnya berharap kerja sama yang didorong ke depannya ialah yang bisa membantu perekonomian negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Tanpa kolaborasi yang saling menguntungkan maka negara-negara di dunia akan sulit keluar dari tekanan ekonomi ke depannya, baik itu negara maju maupun negara berkembang.

Negara-negara maju tidak boleh hanya memperjuangkan kepentingannya saja, tetapi juga memikirkan negara berkembang. "Yang dibutuhkan ialah kerja sama yang fokus pada pembangunan negara-negara berkembang," kata Nailul.

Kerja sama, jelasnya, perlu difokuskan pada perdagangan luar negeri yang inklusif bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) agar dapat merasakan kue ekonomi global. Salah satu caranya melalui peningkatan kerja sama ekonomi digital yang mendorong pelaku UKM makin berkembang.

"Digitalisasi yang inklusif bisa menjadi salah satu strategi pemerintah untuk diperjuangkan di forum-forum internasional, seperti WEF ataupun G20 di Indonesia," jelas Nailul.

Sementara itu, Peneliti Mubyarto Instiute, Awan Santosa, mengatakan yang dibutuhkan saat ini adalah kerja sama untuk saling menguatkan kedaulatan dan kemandirian ekonomi supaya tidak lagi di bawah kuasa/dominasi kapitalisme global.

Kerja sama yang dibutuhkan untuk mendorong demokratisasi ekonomi secara global, dengan kerja sama merombak struktur penguasaan alat produksi, produksi, distribusi/pasar yang timpang.

Dengan itu, pelaku ekonomi rakyat dan koperasi di semua negara mampu memegang peran vital di dalam perekonomian nasional global. Bukan lagi ekonomi yang dikendalikan oleh segelintir elite transnasional.

Peneliti Mubyarto Instiute, Awan Santosa, mengatakan yang dibutuhkan adalah kerja sama untuk saling menguatkan kedaulatan dan kemandirian ekonomi supaya tidak lagi di bawah kuasa/ dominasi kapitalisme global.

Sebab itu, perlu upaya mendorong demokratisasi ekonomi secara global guna merombak struktur penguasaan alat produksi, produksi, distribusi/pasar yang timpang. Dengan itu, pelaku ekonomi rakyat dan koperasi di semua negara mampu memegang peran vital di dalam perekonomian nasional global.

"Bukan lagi ekonomi yang dikendalikan oleh segelintir elite transnasional," tegasnya.

Kurang Membumi

Pakar Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Bambang Budiarto, mengatakan WEF memang senantiasa menyerukan ide-ide cerdas untuk kepentingan bersama yang sering ditunggu komunitas dunia.

"Meskipun sebenarnya ini bukanlah konsep baru, konsep memperkuat jaring laba-labanya, Spiderman. Tentu akan lebih berhasil dibanding aktivitas dan kreativitas sendiri-sendiri.

Keberadaan WEF, jelasnya, sebenarnya baik, tetapi kurang membumi karena lebih sekadar sebagai media pengungkapan pendapat dan pandangan. Untuk sampai pada realisasi dan capaian sepertinya masih perlu puluhan langkah strategis dan koordinatif," jelasnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top