Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Indonesia: Unity in Diversity

Harmoni Beragama dalam Bingkai Foto

Foto : foto-foto: dok KBRI Bratislava
A   A   A   Pengaturan Font

Kedutaan Besar RI (KBRI) Bratislava bekerja sama dengan Bratislava Culture and Information Center (Bratislavske Kulturne a Informacne Stredisko-BK IS) menyelenggarakan pameran foto hasil karya Pavol Demes, mantan Menteri Luar Negeri Slovakia, dengan tema "Indonesia: Unity in Diversity" di Klarisky Church, Bratislava.

Kegiatan pameran foto berlangsung dari akhir November 2018 hingga awal Desember 2018. Pameran foto tersebut juga sebagai rangkaian perayaan 25 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Slovakia.

Foto-foto yang dipamerkan merupakan hasil dokumentasi Pavol Demes selama berkunjung ke Indonesia pada 12-21 April 2018, sebagai potret toleransi dan kerukunan kehidupan beragama serta dialog antar kepercayaan yang di Indonesia.

Kunjungan ini merupakan kerja sama antara KBRI Bratislava dengan Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI. Selama di Indonesia, Pavol Demes mengunjungi pusat peribadatan agama seperti masjid, gereja, vihara, pura, kelenteng dan panti asuhan di tiga kota, yaitu Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Pembukaan pameran dihadiri oleh pejabat tinggi Slovakia, kalangan diplomatik dari negara sahabat, kalangan media dan pers, akademisi, serta perwakilan komunitas agama di Bratislava. Acara pembukaan pameran diawali dengan lantunan lagu Obat Hati (Tombo Ati) yang dimainkan secara apik melalui kolaborasi musisi Indonesia (kendang Bali), Slovakia (piano) dan Montenegro (akordion).

Duta Besar RI Adiyatwidi Adiwoso, dalam sambutannya pada acara pembukaan, menyampaikan bahwa pameran foto ini dilaksanakan sebagai bentuk lain kegiatan interfaith dialog bekerjasama dengan pihak Slovakia. Pameran foto mengangkat tema "Bhinneka Tunggal Ika" atau "Unity in Diversity" dan mengambil filosofi Pancasila. Melalui pameran ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik serta menghindari adanya miskonsepsi, mispersepsi, dan misinterpretasi tentang perbedaan agama.

Hadir sebagai Guest of Honour adalah HE Mr Stephen Rozkopal, Kepala Kantor Kepresidenan Slovakia yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Slovakia untuk Indonesia. Rozkopal menyampaikan bahwa Pancasila dan falsafah Unity in Diversity telah menjadi landasan yang sangat krusial bagi Indonesia untuk menyatukan bangsa Indonesia yang beragam dari segi bahasa, suku bangsa, maupun agama.

Menurutnya, saat ini publik Slovakia juga dihadapkan dengan banyaknya anggapan dan prasangka buruk terhadap umat Islam. Maka dari itu, inisiasi yang dilakukan Indonesia sebagai negara muslim terbesar melalui pameran foto merupakan salah satu cara yang sangat baik untuk menunjukkan kehidupan beragama yang sebenarnya.

Acara ditutup dengan doa yang dilakukan oleh masing-masing perwakilan agama yaitu Islam, Hindu, Buddha, Konghucu dan Kristen (Katholik/Protestan), yang dilakukan oleh WNI yang tinggal di Slovakia. Selanjutnya, tamu undangan disuguhi dengan aneka kue tradisional dan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas terselenggaranya pameran foto Indonesia: Unity in Diversity.

Pameran berlangsung di gereja tua bergaya gothic yang dibangun pada 1297, berlokasi di Old Town Bratislava. Namun sejak 1782, tidak dipergunakan lagi sebagai tempat ibadah tetapi dialihfungsikan sebagai bangunan bersejarah dan tempat pameran.

Sehingga, selama pameran berlangsung, tidak hanya dihadiri pengunjung asal Slovakia tetapi juga kalangan turis yang sedang berkunjung ke Bratislava. Diperkirakan sekitar 1.500 pengunjung datang ke pameran ini selama pameran berlangsung. Pameran akan dilanjutkan dengan series of photo lecture oleh Pavol Demes di berbagai universitas di Slowakia. sur/R-1

Mereka Saling Menghargai

Banyak dari pengunjung yang datang baru mengetahui bahwa Indonesia mengakui 5 (lima) agama. Selama ini yang mereka hanya mengetahui bahwa Indonesia adalah negara Islam. Mereka semakin terkejut ketika dijelaskan bahwa kelima agama tersebut dapat secara bebas menjalankan kehidupan beragamanya dan negara juga menetapkan hari libur nasional pada hari raya kelima agama tersebut. Para pengunjung juga dijelaskan mengenai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar dan filosofi NKRI.

Sementara agama yang paling dominan di Slovakia adalah Kristen khususnya Kristen Katolik Roma (62 persen), sisanya adalah Katolik Yunani dan Protestan. Kemudian ada Islam, Yahudi, Hindu dan Budha yang hanya 1 persen. Diperkirakan terdapat 2.000 orang Yahudi dan 5.000 umat Islam di Slovakia.

Di Slovakia tidak ada bangunan masjid, namun terdapat 2 Islamic Center yang dikelola oleh kaum muslim WN Arab. Undang-undang di Slovakia menetapkan bahwa suatu agama dapat diakui oleh negara jika pengikutnya minimal 50.000 orang. Mayoritas orang Islam di Slowakia tinggal di kota Bratislava dan umumnya mereka adalah ekspatriat atau imigran.

Secara umum, kehidupan beragama di Slovakia baik dan toleransinya terpelihara. Masing-masing agama dapat menjalakan ritual agamanya masing-masing secara aman dan bebas. Walaupun tidak ada masjid, umat Islam di Slovakia dapat melaksanakan shalat Ied atau shalat tarawih, shalat Jumat berjamaah di dua Islamic Center tersebut.

Islamic Center ini juga mendapatkan subsidi dari Kementerian Dalam Negeri Slovakia ketika mengadakan acara buka puasa bersama yang mengundang berbagai tokoh agama, pejabat dan prominent person Slovakia dan kalangan Kedubes asing di Slovakia.

Terdapat dua orang pastor dan satu orang suster Indonesia yang telah menetap lama di Slovakia. Pastor Thomas Tulung sudah menetap di Slovakia sejak 17 tahun yang lalu, sementara Pastor Hans dan Suster Sedis hampir menginjak 10 tahun di Slovakia.

Dalam kesehariannya, mereka memberikan pelayanan di berbagai gereja dan di sekolah-sekolah. Pastor Thomas asal Flores ini sudah sangat fasih berbahasa Slovakia selayaknya orang lokal. Dalam memberikan pelayanan kepada umat Kristiani di Slovakia, mereka tidak hanya melakukan siar agama tetapi juga memberikan pencerahan mengenai kehidupan beragama di Indonesia.

Setiap Desember ketika KBRI Bratislava menyelenggarakan perayaan Natal dan mengundang pastor Indonesia untuk memimpin misa, sesama pastor yang berasal dari negara lain menyatakan kekagumannya atas kegiatan perayaan Natal yang dihadiri oleh seluruh WNI dan juga dihadiri oleh WNA kenalan WNI di Slovakia. Menurut mereka hanya Indonesia yang menyelenggarakan Natal di kantor Kedutaan dan mengundang pastor Indonesia untuk memimpin misa Natalnya. sur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top