Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertumbuhan Ekonomi l Inflasi di Jakarta Bakal Naik Saat Natal dan Tahun Baru

Harga Pangan Dijamin Stabil

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Cuaca buruk menjadi kendala Pemprov DKI untuk menstabilkan harga bahan pokok, karena distribusi terganggu.

JAKARTA - Menjelang hari Natal dan Tahun Baru 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan harga barang-barang kebutuhan pokok di Ibu Kota stabil. Namun, antisipasi fenomena alam seperti banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia yang bisa menghambat pasokan pangan di Jakarta terus dilakukan.

"Saya sudah berkordinasi dengan BUMD pangan, bahwa ini ada siklus cuaca yang menghawatirkan.," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (4/12).

Pria yang akrab disapa Sandi itu mengatakan pencabutan penyertaan modal daerah (PMD) terhadap BUMD pangan seperti misalnya PT Food Station Tjipinang Jaya tidak akan mempengaruhi harga dan pasokan beras. Ia meminta Food Station dapat memastikan jalur distribusi pasokan beras yang ada.

"Kita harapkan Food Station fokusnya memastikan pangan itu cukup stoknya. Memastikan harga stabil, jalur distribusinya dari hulunya itu baik dan ada PD Pasar Jaya di sini untuk hilirnya. Kita pastikan pangan menjadi prioritas utama," papar Sandi.
Selain itu, mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu meminta pihak Food Satation juga dapat meningkatkan penjualan beras dalam waktu kurang lebih sembilan bulan. Khususnya kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dari total keseluruhan 70 ribu PNS yang ada di DKI, lanjut dia, baru sekitar 17 ribu diantaranya yang telah membeli beras berkualitas premium dari Food Station Tjipinang Jaya. Beras tersebut dijual dengan harga 12.400 rupiah sampai 12.500 rupiah per kilogram dan tergantung jenisnya.
"Kami targetkan peningkatan penjualan bisa sampai 50 persen," tutur dia.

Selain PNS, Sandi juga ingin agar pekerja non-PNS yang mencapai 93 ribu orang serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan bisa mendapatkan suplai beras dari Food Station Tjipinang Jaya. "Karena pada dasarnya, kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat, sekaligus mewujudkan ketahanan pangan di Kota Jakarta," sebut dia.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan sampai dengan hari Senin (4/12) pukul 07.00 WIB, beras yang masuk ke PIBC mencapai 3.439 ton. Pihaknya memperkiraan akan ada beras yang masuk lagi sekitar 4000 ton sampai dengan sore hari. "Sementara stok beras di PIBC sebanyak 37.398 ton masih di level aman, harga beras terendah sebesar 7.800 rupiah per kilogram," kata Arief.

Sebagai pengelola tunggal PIBC, Arief mengatakan, PT Food Station menjamin harga maupun stok beras saat ini hingga Natal dan tahun baru aman dan stabil. Dikatakan, bersama dengan Kementerian Pertanian dan seluruh stakeholder perberasan akan terus berusaha menjaga stabilitas. "Kami akan terus berusaha menjaga stabilitas baik stok maupun harga beras di PIBC sebagai barometer perberasan nasional," tutup dia.

Tingkat Inflasi

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Jakarta memprediksikan tingkat inflasi pada bulan Desember 2018 mendatang akan meningkat sesuai dengan polanya. Hal ini dikarenakan adanya Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang mendorong permintaan komoditas.

"Masuknya Hari Natal serta Tahun Baru 2018 menjadi faktor pendorong permintaan, terutama untuk komoditas yang tergabung pada kelompok inflasi inti, antara lain pada kelompok makanan jadi dan sandang, serta kelompok administered prices terutama komoditas transportasi," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jakarta, Doni P Joewono, di Jakarta, Senin (4/12).

Menurutnya, kelompok volatile food masih perlu terus diwaspadai, terutama terkait distribusi pangan di Jakarta yang dapat terganggu oleh faktor cuaca. Dia mengatakan, dinamika harga-harga di Jakarta dapat memengaruhi kinerja kestabilan harga secara nasional, mengingat cukup besarnya peran Jakarta dalam perkembangan inflasi nasional.

"Hal ini tampak jelas dalam perkembangan harga pangan. Harga pangan DKI Jakarta telah menjadi barometer pergerakan harga pangan nasional, sehingga sangat penting mengendalikan harga pangan di Jakarta," katanya.nis/pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top