Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Dunia Masih Bertahan, Berharap Permintaan di Tiongkok Meningkat

Foto : ANTARA/REUTERS/Ali Jarekji

Ilustrasi - Kilang minyak Aramco di dekat Khurais, Riyadh, Arab Saudi.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Harga minyak tergelincir pada akhir perdagangan Senin (16/1) atau Selasa (17/1) pagi WIB, tetapi masih bertahan di dekat level tertinggi bulan ini karena pelonggaran pembatasan COVID-19 di Tiongkok meningkatkan harapan pemulihan permintaan bagi importir minyak mentah utama dunia tersebut.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret merosot 1,08 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi diperdagangkan di 84,20 dolar AS per barel pada pukul 20.41 GMT di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari turun 1,01 dolar AS atau 1,3 persen menjadi 78,85 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange dalam perdagangan tipis karena hari libur umum AS.

Kedua kontrak naik lebih dari 8,0 persen pekan lalu untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober setelah Tiongkok meninggalkan apa yang tersisa dari kebijakan nol-COVID dengan membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari.

Impor minyak mentah Tiongkok naik 4,0 persen tahun-ke-tahun pada Desember, dan perkiraan kebangkitan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek di akhir pekan meningkatkan prospek permintaan bahan bakar transportasi.

"Narasi bahwa pertumbuhan Tiongkok akan menambah permintaan memainkan peran yang sangat besar di sini. Mungkin ada permintaan kembali sebanyak satu juta barel per hari," kata Bart Melek, kepala strategi pasar komoditas di TD Securities.

Tingkat lalu lintas di Tiongkok pulih dari rekor terendah setelah pelonggaran pembatasan COVID-19, menghasilkan permintaan yang lebih kuat untuk produk minyak mentah dan minyak, kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Tetapi laporan selama akhir pekan menyoroti peningkatan kematian akibat COVID-19 meredam sentimen.

Sementara itu, Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail al-Mazrouei, mengatakan pada Senin (16/1) bahwa pasar minyak seimbang.

"Brent sekarang mungkin stabil di kisaran 85-90 dolar AS, dengan WTI sedikit lebih rendah di sekitar 80-85 dolar AS," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional akan merilis laporan bulanan mereka pekan ini, diawasi dengan ketat untuk indikasi prospek permintaan dan pasokan global.

Investor juga akan mengawasi Forum Ekonomi Dunia di Davos, yang dibuka pada Senin (16/1), dan pertemuan bank sentral Jepang pekan ini untuk menentukan apakah akan mempertahankan kebijakan stimulusnya yang sangat besar.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top