Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Industri

Harga Komoditas Naik, Hilirisasi Harus Tetap Jalan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah fokus mendorong hilirisasi industri sekalipun harga komoditas di pasar global melonjak drastis. Sebab, hilirisasi dinilai sangat penting demi meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, selain memiliki andil dalam tumbuhnya kinerja ekspor nasional, percepatan hilirisasi sektor industri juga berdampak positif pada kesejahteraan rakyat. "Kami bertekad untuk konsisten mendorong hilirisasi kendati di pasar global harga komoditas naik," tegasnya di Jakarta, Rabu (18/5).

Penegasan itu disampaikan Menperin karena kontribusi industri pengolahan positif. Industri pengolahan masih memberikan kontribusi yang dominan terhadap nilai ekspor nasional, dengan capaian sebesar 74,46 persen sepanjang Januari-April 2022. Selama empat bulan pertama 2022, kinerja pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga lebih dari 69,59 miliar dollar AS atau naik 29,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Hal ini menunjukkan bahwa upaya dan kebijakan dalam pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan oleh pemerintah berjalan dengan baik di tengah menghadapi berbagai tantangan dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu," kata Menperin.

Tingginya dominasi sektor industri manufaktur pada capaian nilai ekspor nasional juga menstimulasi peningkatan nilai surplus terhadap neraca perdagangan kita saat ini, jelas Menperin. Apalagi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sasaran ekspor Indonesia harus pada basis komoditas-komoditas dengan nilai tambah yang tinggi.

Rekor Surplus

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan pada April 2022 sebesar 7,56 miliar dollar AS atau meningkat 66,9 persen dari periode sama tahun lalu. Catatan surplus perdagangan pada April 2022 merupakan rekor tertinggi dan melampaui capaian pada Oktober 2021 sebesar 5,74 miliar dollar AS.

Bahkan, nilai ekspor bulan keempat itu juga menjadi capaian tertinggi sepanjang masa. Sebelumnya, rekor surplus perdagangan tercipta pada Maret 2022 sebesar 26,5 miliar dollar AS.

"Pada April 2022, ekspor industri pengolahan mencapai 19,08 miliar dollar AS atau naik 27,92 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tren positif kenaikan ekspor dari sektor industri ini akan kami jaga sebaik mungkin, ditengah-tengah disrupsi rantai supply global karena konflik di Ukraina-Russia. Target kami, kinerja ekspor pada 2022 bisa melampaui 2021," papar Agus.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top