Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Pertanian

Harga Gabah Petani Naik pada November

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyangsikan data Bank Dunia mengenai harga beras Indonesia termahal di kawasan Asia Tenggara atau Asean. Dia meminta mencermati data tersebut lebih lanjut, termasuk waktu data tersebut diambil.

"Tapi saya pastikan, harga beras kita tidak pernah di atas HET (harga eceran tertinggi.red). Bahkan harga beras kita kedua terendah se-Asean," ungkapnya usai menghadiri peluncuran Strategi Nasional Aksi Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2023-2024, di Jakarta, Selasa (20/12).

Terkait dengan keputusan impor beras, Syahrul menyebutkan dirinya tidak pada tempatnya untuk berbicara mengenai hal tersebut. "Saya tidak dalam kompetensi untuk menjawab tentang impor beras. Tetapi saya nyatakan, beras-beras yang ada di masyarakat sebanyak 60 persen. Penyimpanan yang dilakukan oleh rakyat jelas telah dilakukan," pungkas Syahrul.

Sementara itu, Kontak Tani Andalan dan Nelayan (KTNA) Nasional menyebutkan petani pada akhir 2022 sumringah karena baru kali ini menikmati harga gabah dan beras yang menguntungkan. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), harga gabah kering panen di tingkat petani pada November 2022 dibanding Oktober 2022 sebesar 5.397 rupiah per kilogram (kg), naik 0,81 persen, gabah kering giling 5.785 rupiah per kg, turun 1,79 persen dan untuk harga gabah di luar kualitas 5.021 rupiah per kg, naik 3,62 persen.

"Adapun harga beras medium di penggilingan naik 0,78 persen atau 10.122 per kilogram dan beras premiumnya naik 1,05 persen atau Rp 10.512 per kilogram, selanjutnya dan beras di luar kualitas 9.542 rupiah per kikogram," kata Ketua Umum KTNA Nasional, M. Yadi Sofyan Noor di Jakarta, Selasa (20/12).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top