Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Emas Terdongkrak 11,9 Dollar AS

Foto : Antara

Komoditas emas.

A   A   A   Pengaturan Font

Chicago - Harga emas menguat di akhir perdagangan Senin (1/11) waktu setempat atau Selasa (2/11) pagi WIB, terangkat oleh melemahnya dollar dan ekuitas memangkas kenaikannya, dengan fokus sekarang pada jadwal Federal Reserve AS untuk menarik kembali langkah-langkah stimulusnya pada pertemuan penting pekan ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 11,9 dollar AS atau 0,67 persen, menjadi ditutup pada 1.795,80 dollar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (29/10/2021), emas berjangka anjlok 18,7 dollar AS atau 1,04 persen menjadi 1.783,90 dollar AS.

Emas berjangka terkerek 3,8 dollar AS atau 0,21 persen menjadi 1.802,60 dollar AS pada hari Kamis (28/10), setelah menguat 5,4 dollar AS atau 0,3 persen menjadi 1.798,80 dollar AS pada hari Rabu (27/10), dan merosot 13,4 dollar AS atau 0,74 persen menjadi 1,793,40 dollar AS pada hari Selasa (26/10).

"Ini sebagian besar karena pergerakan dollar," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Ia melanjutkan, "Anda akan melihat posisi terbatas yang mengarah ke The Fed. Akan tetapi, saat ini beberapa sinyal bullish akan bergabung untuk emas dan itu pada akhirnya akan membantu emas dalam jangka panjang."

Ekuitas AS, yang kinerja kuatnya menurut Moya telah mengurangi permintaan aset safe-haven emas, memangkas beberapa kenaikannya pada hari Senin (1/11).

Indeks dollar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang pesaingnya sedikit melemah, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin (1/11) juga mendukung emas. Indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur IHS Markit turun menjadi 58,4 pada bulan Oktober, berkurang 2,3 poin dari 60,7 pada bulan September dan di bawah ekspektasi pasar untuk indeks di 59,2.

Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas manufaktur turun ke angka 60,8 persen pada bulan Oktober, 0,3 poin persentase di bawah 61,1 persen pada bulan September.

Federal Reserve AS, yang akan mengakhiri pertemuan 2 hari pada Rabu (3/11) diperkirakan akan mengatakan mulai mengurangi pembelian obligasi, sebuah tanda bahwa bank sentral melihat ekonomi AS pulih meskipun fokusnya pada petunjuk tentang kenaikan suku bunga.

"Kami membutuhkan udara segar untuk masuk ke pasar dan pertemuan Fed minggu ini bisa menjadi peristiwa seperti itu ... sampai saat itu pasar akan melayang," kata Ole Hansen kepala strategi komoditas di Saxo Bank di Kopenhagen.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top