Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Emas Kembali Tembus Level 1.800 Dollar AS

Foto : ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18-1-2021). Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. pada hari Senin (18-1-2021).

A   A   A   Pengaturan Font

CHICAGO - Emas terangkat hampir 1,75 persen pada akhir perdagangan Senin (22/2/2021) waktu Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Selasa (23/2/2021) pagi WIB, mencatat keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut ketika ekspektasi kenaikan inflasi memicu kekhawatiran valuasi ekuitas dan mendorong investor menuju logam safe-haven, sementara dollar AS yang lebih lemah memberikan dukungan lebih lanjut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 31 dolar AS atau 1,74 persen menjadi ditutup pada 1.808,40 dollar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (19/2/2021), emas berjangka menguat 2,4 dolar AS atau 0,14 persen menjadi pada 1.777,40 dollar AS.

Emas berjangka naik 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.775,00 dolar AS pada hari Kamis (18/2) setelah terpuruk 26,2 dollar AS atau 1,46 persen menjadi 1.772,80 dollar AS pada hari Rabu (17/2),dan anjlok 24,2 dollar AS atau 1,33 persen menjadi 1.799,00 dollar AS pada Selasa (16/2).

"Kami melihat aliran investasi ke emas karena pelaku pasar semakin cemas tentang kenaikan suku bunga riil yang dapat memengaruhi valuasi ekuitas," kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali menunjuk pada kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai level tertinggi hampir satu tahun, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, meningkatnya imbal hasil riil dan kekhawatiran inflasi membuat valuasi ekuitas terlihat lebih longgar dan mendorong investor menuju aset-aset safe-haven seperti emas, yang secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

"Dolar saat ini sedang rendah dan itu mendukung. Alasan sebenarnya untuk kenaikan harga emas dalam jangka panjang adalah kemungkinan kenaikan inflasi," kata analis Commerzbank Eugen Weinberg.

Indeks dolar turun 0,4 persen ke level terendah lebih dari 1 bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Paket stimulus AS senilai 1,9 triliun dollar AS secara luas diperkirakan akan disahkan di akhir pekan ini, meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat tetapi dengan biaya kenaikan inflasi.

Investor juga mengamati kesaksian Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell tentang Laporan Moneter Setengah tahunan ke Kongres pada hari Selasa waktu setempat.

The Fed dan bank-bank sentral terkemuka lainnya telah menggantungkan harapan mereka pada suku bunga sangat rendah untuk mengeluarkan ekonomi dari kejatuhan akibat pandemi Covid-19.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top