Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Harga Emas Dunia Naik 6,8 Dollar AS

Foto : ANTARA/ANDBZ/ABACA via Reuters Connect

Dokumentasi - Harga emas telah melonjak ke rekor tertinggi, dengan investor bergegas mencari tempat yang aman untuk memarkir uang mereka karena kekhawatiran tumbuh tentang kebangkitan virus corona dan dampaknya terhadap ekonomi global.

A   A   A   Pengaturan Font

Chicago - Emas mempertahankan kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (7/6) waktu Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Selasa (8/6) pagi WIB, karena dollar melemah dengan investor menunggu data inflasi AS pekan ini untuk kejelasan tentang kapan Federal Reserve mungkin mulai mengurangi langkah-langkah dukungan ekonomi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, bertambah 6,8 dollar AS atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 1.898,80 dollar AS per ounce. Akhir pekan lalu (4/6), emas berjangka terangkat 18,7 dollar AS atau satu persen menjadi 1.892 dollar AS per ounce.

Emas berjangka anjlok 36,6 dollar AS atau 1,92 persen menjadi 1.873,30 dollar AS pada Kamis (3/6), setelah menguat 4,9 dollar AS atau 0,26 persen menjadi 1.909,90 dollar AS pada Rabu (2/6), dan turun tipis 30 sen atau 0,02 persen menjadi 1.905 dollar AS pada Selasa (1/6).

Emas naik sekitar satu persen pada Jumat (4/6), setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih lemah dari perkiraan menenangkan kekhawatiran tentang Fed yang akan mengekang stimulus moneter dalam waktu dekat.

Sementara emas cukup bullish, komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen membatasi kenaikan harga lebih lanjut, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Yellen mengatakan pada Minggu (6/6) bahwa rencana pengeluaran 4,0 triliun dollar AS Presiden Joe Biden akan baik untuk Amerika Serikat, bahkan jika itu berkontribusi pada peningkatan inflasi dan menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi, Bloomberg News melaporkan.

"Hal besar yang ditunggu orang adalah rencana The Fed pada pelonggaran dan juga pada suku bunga," dan jika The Fed tetap diam selama satu atau dua minggu ke depan ... Anda bisa melihat pergerakan menuju 1.900 dollar AS," kata Haberkorn. Kegagalan untuk menembus di atas 1.900 dollar AS dapat mendorongnya turun, tergantung pada sikap Fed, katanya pula.

Indeks dollar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya jatuh 0,2 persen, meningkatkan daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Namun demikian, kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun sedikit membatasi pertumbuhan emas.

Inflasi akan tetap menjadi fokus, dengan laporan indeks harga konsumen AS akan dirilis pada Kamis (10/6), dan pertemuan bank sentral dijadwalkan di Eropa dan Kanada.

Jangka panjang hingga menengah, "Kita mungkin melihat lebih banyak volatilitas di pasar ekuitas, yang akan meningkatkan nilai emas sebagai tempat berlindung yang aman (dan) sebagai perlindungan terhadap inflasi," kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top