Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Harga Daging Ayam Masih Tinggi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim menuturkan harga mayoritas bahan pokok secara nasional relatif stabil, kecuali harga daging ayam ras yang mengalami kenaikan 4,3 persen.

"Ketersediaan dan pangan dalam negeri kami melihat per 19 Juni 2023 rata-rata harga nasional barang kebutuhan pokok relatif stabil, kecuali untuk daging ayam ras yang mengalami kenaikan dibanding sebulan lalu sebesar 4,3 persen menjadi 38.800 rupiah," ujar Isy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (21/6).

Dia melanjutkan, harga beberapa komoditas juga ada di atas harga eceran tertinggi (HET), di antaranya minyak goreng curah yang menyentuh angka 14.800 rupiah per liter, beras medium 11.600 rupiah per kilogram (kg), serta beras premium 13.900 rupiah.

Pihaknya pun tengah fokus untuk senantiasa menjaga stabilitas dan pasokan barang kebutuhan pokok untuk menjaga daya beli masyarakat serta menjaga inflasi nasional.

Kebutuhan lainnya, seperti cabai merah turut dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 3,38 persen menjadi 39.800 rupiah per kg, cabai rawit merah naik 3,20 persen menjadi 45.200 rupiah per kg, serta bawang putih naik 2,42 persen menjadi 38.100 rupiah per kg.

Sementara itu, cabai merah justru mengalami penurunan harga 2,48 persen dibandingkan bulan lalu menjadi 39.000 rupiah per kg, gula pasir juga mengalami kenaikan 1,38 persen menjadi 14.700 rupiah per kg dan daging sapi turun 0,51 persen menjadi 137.700 rupiah per kg.

Isy mengatakan, seiring dengan prediksi fenomena alam El Nino, diperlukan strategi kebijakan untuk mendukung ketahanan pangan, kedaulatan dan kemandirian pangan. Sebagai langkah antisipasi untuk memenuhi beberapa kebutuhan komoditas impor, ia menegaskan perlu melakukan kerja sama perdagangan dengan negara produsen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top