Harga Beras Naik, Warga Lombok Tengah Diminta Tidak Panik
Sekretaris Disperindag Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB Roro Mulyaningsih.
Foto: ANTARA/Akhyar RosidiLOMBOK TENGAH - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten (Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat meminta warga tidak panik menghadapi kenaikan harga beras saat ini.
"Stok masih banyak, sehingga kebutuhan warga dipastikan masih aman sampai musim tanam selanjutnya," kata Sekretaris Disperindag Kabupaten Lombok Tengah Roro Mulyaningsih di Lombok Tengah, Sabtu (5/10).
Ia mengatakan kenaikan harga beras ini tidak signifikan atau tidak terlalu tinggi, namun masih di angka batas kewajaran yakni dari Rp14 ribu menjadi 15 ribu per kilogram, itu berdasarkan hasil pantauan di pasar di Lombok Tengah.
Sedangkan untuk beras yang dijual dalam program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) tetap sama tidak ada kenaikan yakni Rp55 ribu per paket.
"Naik hanya Rp1.000 per kilogram," katanya.
Ia mengatakan penyebab kenaikan harga beras ini dampak dari musim kemarau, karena produksi beras pada musim tanam ketiga ini tidak seperti pada musim tanam pertama.
Selain itu, yang menjadi faktor juga adalah kebutuhan masyarakat yang meningkat pada peringatan hari besar keagamaan seperti Maulid dan acara lainnya.
Kenaikan kebutuhan pokok itu tidak hanya pada beras, namun untuk harga minyak goreng naik dari 16 ribu per liter menjadi Rp18 ribu per liter dan gula pasir naik dari Rp14 ribu per kilogram naik menjadi Rp16 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk kebutuhan pokok seperti bumbu dapur masih stabil atau tidak ada kenaikan yang cukup tinggi atau masih terjangkau.
"Produksi menurun, kebutuhan meningkat bisa mempengaruhi harga di pasar," katanya.
"Untuk stok kami pastikan aman, jadi warga diharapkan tidak melakukan penimbunan beras," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras maupun kebutuhan pokok di Lombok Tengah tersebut, pemerintah daerah berkolaborasi dengan Bulog telah melaksanakan pasar murah di beberapa titik.
"Pasar murah kami akan gelar lagi pada 18 Oktober 2024 mendatang, untuk mencegah kenaikan harga inflasi,," katanya.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Sensasi “Menyengat” di Pemandian Air Panas Soka
- Wisata Taman Laut 17 Pulau Destinasi Alternatif Pulau Komodo
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya