Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi I Selisih Harga BBM di Indonesia dan Negara Sekitar Relatif Besar

Harga BBM Sudah Sewajarnya Naik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Seiring kenaikan harga minyak mentah global dan depresiasi rupiah, harga BBM nonsubsidi Pertamina sudah sewajarnya ikut naik guna menghindari pembengkakan subsidi di APBN.

Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi saat ini tak sesuai dengan mekanisme pasar global menyusul kenaikan harga komoditas global. Karena itu, pemerintah diminta menyesuaikan harga BBM nonsubsidi agar tidak menimbulkan banyak masalah di kemudian hari.

"Harga BBM seyogianya sesuai harga minyak global. Banyak masalah yang timbul kalau tidak sesuai global," kata Pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Berly Martawardaya, di Jakarta, Senin (17/9).

Menurut dia, sejumlah masalah tersebut antara lain pelaku usaha selaku distributor BBM akan mengalami kerugian, kalau harga tidak sesuai pasar global atau keekonomian. Lalu, jika tidak sesuai harga pasar, maka masyarakat mampu, yang mengonsumsi BBM nonsubsidi tersebut, akan terbiasa dengan harga BBM murah. Padahal, proses produksi untuk menghasilkan BBM tersebut terhitung mahal.

Masalah lain yang timbul jika harga BBM tidak sesuai pasar, menurut Berly, adalah selisih harga yang makin besar antara BBM di Indonesia dan negara sekitar, yang akan meningkatkan risiko penyelundupan. Apalagi, lanjutnya, sesuai aturan yang ada, pelaku usaha sebenarnya bisa menetapkan sendiri harga BBM nonsubsidi, meski harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah.

Baca Juga :
Raih Penghargaan

Sementara itu, terkait BBM subsidi jenis solar dan penugasan jenis premium, menurut Berly, pemerintah perlu mendistribusikannya langsung ke masyarakat berdasarkan nama dan alamat, dan bukan lagi berdasarkan komoditas sehingga akan tepat sasaran.

Dia menambahkan, awal pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla pada 2014, pemerintah sudah cukup baik dengan melepas harga BBM jenis premium sesuai harga pasar dan solar diberikan subsidi tetap. "Namun, pada awal 2018 ada kebijakan tidak menaikkan BBM sampai 2019, padahal harga minyak dunia naik," katanya.

Pada semester II-2014 hingga akhir 2017, harga minyak di tingkat yang rendah dan kurs rupiah relatif stabil.

Namun, saat ini realisasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah berada pada level cukup jauh dari asumsi APBN 2018.

Semestinya Naik

Hal senada juga disampaikan Pengamat energi Komaidi Notonegoro. Menurutnya, pelaku usaha wajar menyesuaikan harga BBM nonsubsidi seiring kenaikan harga minyak mentah dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah.

"Dengan harga minyak mentah naik dan rupiah yang makin melemah seperti sekarang ini, maka wajar jika badan usaha menyesuikan harga BBM terutama jenis nonsubsidi yang dikonsumsi oleh masyarakat mampu," katanya di Jakarta.

Menurut dia, pemerintah jangan lagi memanjakan rakyat dengan harga BBM, yang murah. Kondisi saat ini, lanjutnya, berbeda dengan beberapa waktu lalu yang memungkinkan pemerintah menjaga harga BBM tetap murah.

Baca Juga :
Harga Emas Naik

Dia mengatakan saat ini biaya produksi BBM cenderung terus naik seiring peningkatan harga minyak mentah dunia.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top