Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Harga Acuan Pembelian Kedelai Segera Ditetapkan

Foto : ISTIMEWA

ARIEF PRASETYO ADI Kepala Badan Pangan Nasional - Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita segera menyiapkan kebijakan harga tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pangan Nasional segera menetapkan kebijakan harga acuan pembelian kedelai lokal dalam rangka membantu petani dan meningkatkan produksi dalam negeri. Penetapan harga acuan kedelai tersebut akan mampu memacu petani untuk lebih semangat bertanam sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita segera menyiapkan kebijakan harga tersebut, tentunya dengan mengajak semua pemangku kepentingan terkait untuk duduk bersama," kata Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/9).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) Peningkatan Produktivitas Kedelai di Istana Merdeka pada Senin (19/9).

Arief menyebut kisaran harga acuan kedelai sekitar 10 ribu rupiah per kilogram. Harga di kisaran tersebut harus dapat memberikan keuntungan bagi petani. Namun, penetapan harga tersebut harus beriringan dengan peningkatan produktivitas kedelai yang dihasilkan.

Presiden Jokowi dalam arahannya menekankan agar kebutuhan kedelai di Indonesia tidak bergantung pada impor. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) diminta untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.

Rekayasa Genetik

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menanam bibit varietas unggul, dan bila diperlukan menggunakan bibit produk rekayasa genetik (genetically modified organism/GMO). Dengan menggunakan bibit GMO diharapkan produksi kedelai per hektare dapat meningkat dari 1,6 sampai 2 ton per hektare menjadi sekitar 3,5 sampai 4 ton per hektare.

Untuk mendorong peningkatan produksi kedelai, pemerintah melalui Kementan tengah menyiapkan perluasan lahan tanam kedelai dengan mengejar target hingga 600 ribu hektare produksi secara bertahap. Salah satunya melalui optimalisasi lahan di Konawe, Sulawesi Tenggara, sekitar 30 ribu hektare.

Untuk meningkatkan daya saing produksi kedelai dalam negeri, Arief juga mengatakan perlunya pemberlakuan kebijakan tarif impor kedelai yang besarannya akan ditentukan segera.

Rencananya pembeli pasti hasil panen kedelai tersebut adalah Bulog dan BUMN pangan ID Food bersama dengan anak perusahaannya. "Hari ini harga CBOT Chicago Board itu harganya kalau di rupiahkan, 7.700 rupiah per kg, sedangkan kita maunya angkanya sekitar 10 ribu rupiah per kg kita beli di petani. Itu nanti kita lihat dan ini harus segera karena kita mau dorong Indonesia produksi kedelai seperti beberapa tahun lalu," kata Arief.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top