Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin Vietnam

Hanoi Berkabung atas Wafatnya Nguyen Phu Trong

Foto : AFP/NHAC NGUYEN

Nguyen Phu Trong

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, yang dianggap sebagai pemimpin tertinggi negara itu, meninggal dunia pada Jumat (19/7) di usianya yang ke-80 tahun, kata partai tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa Trong, yang memimpin partai tersebut sejak 2011, meninggal dunia karena usia tua dan derita penyakit serius di sebuah rumah sakit militer di Hanoi.

Pengumuman itu disampaikan sehari setelah partai tersebut mengumumkan bahwa Trong akan menyerahkan tampuk kekuasaan kepada presiden negara itu dan mantan menteri keamanan publik, To Lam, yang sudah lama dianggap berebut jabatan tertinggi.

Pada saat itu, partai tersebut mengatakan Trong akan fokus pada pengobatan untuk kondisi medis yang dirahasiakan, yang merupakan pertama kalinya partai tersebut merujuk pada spekulasi lama mengenai kesehatan pemimpin lanjut usia tersebut.

Trong adalah sekretaris jenderal partai pertama yang meninggal saat menjabat sejak kematian Le Duan, saudara seperjuangan Ho Chi Minh, pada tahun 1986. Ia juga merupakan pemimpin pertama yang memegang tiga mandat berturut-turut sebagai ketua partai, setelah liberalisasi ekonomi pada tahun 1986.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut Trong sebagai juara hubungan erat antara rakyat Amerika dan Vietnam, dan mengatakan kedua negara lebih aman karena persahabatan bilateral yang dibina oleh mendiang pemimpin tersebut.

Sedangkan Presiden Russia, Vladimir Putin, memuji Trong sebagai teman sejati Russia.

Partai Komunis Tiongkok pun telah mengirimkan pesan belasungkawa kepada mitranya di Vietnam, sementara pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengirimkan pesan serupa, menurut media pemerintah di negara-negara tersebut.

Gerakan Antikorupsi

Rezim komunis Vietnam, yang berada di tengah-tengah perombakan total, telah mengalami serangkaian pergolakan dalam beberapa bulan terakhir, dengan para menteri, pemimpin bisnis dan dua presiden semuanya tidak lagi aktif sebagai bagian dari gerakan antikorupsi yang besar.

Pada Kamis (18/7) lalu ketika Trong diumumkan menyerahkan tugasnya, politbiro menyerukan seluruh partai, rakyat dan tentara untuk memiliki kepercayaan mutlak pada kepemimpinan partai dan pengelolaan negara.

am terpilih sebagai presiden pada bulan Mei oleh parlemen Vietnam setelah pendahulunya dipaksa mengundurkan diri sebagai bagian dari upaya antikorupsi.

Para analis mengatakan pada saat itu bahwa Lam, yang merupakan wakil ketua komite pengarah masalah antikorupsi, telah menggunakan penyelidikan untuk menjatuhkan saingan politiknya.

Saat memimpin, Trong dikenal sebagai seorang teknokrat dan memiliki hubungan baik dengan Beijing, dan ia menyusun partai berdasarkan dirinya sendiri serta mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi selama satu dekade yang memperkuat legitimasinya.

"Dia melakukan restrukturisasi dan reorganisasi partai di sekelilingnya melalui upaya antikorupsinya," kata Benoit de Treglode, direktur penelitian di Institut Penelitian Strategis di akademi militer Prancis di Paris.

Gerakan pemberantasan korupsi, yang menurut para analis juga terkait dengan pertikaian politik, telah melanda partai, polisi, angkatan bersenjata, dan komunitas bisnis. Namun kampanye tersebut menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan karena banyak orang yang takut menjadi sasaran sehingga transaksi sehari-hari di sektor bisnis dan aparatur negara melambat. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top