Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Haedar Nashir : Risalah Islam Berkemajuan Bukan Hanya Buah Pikiran Tetapi Wujud Nyata Langkah Muhammadiyah bagi Bangsa

Foto : Istimewa

Haedar Nashir

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Muktamar ke-48 Muhammadiyah adalah salah satu langkah strategis Muhammadiyah yang harus dihadapi sebagai situasi dan konteks yang bersifat terkini. Dalam Sidang Pleno 1 Muktamar ke-48 Muhammadiyah pada Sabtu (5/11/22), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut bahwa ini akan menjadi langkah ke depan milik bersama persyarikatan.

"Tentang program dan apa yang kita lakukan lima tahun mendatang, adalah proyeksi apa yang telah dilakukan dalam periode sebelumnya sebagai kesatuan program jangka panjang Muhammadiyah," ujar Haedar. Langkah ke depan milik bersama ini disebut Haedar tentu harus dikembangkan secara masif setelah Muktamar yang dilanjutkan dengan Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang, dan Musyawarah Ranting.

Dalam Muktamar ke-48 ini Muhammadiyah juga akan merumuskan Risalah Islam Berkemajuan ini disebut Haedar merupakan pandangan Muhammadiyah tentang Islam sebagai pokok pikiran Muhammadiyah Abad Kedua. Risalah Islam Berkemajuan Muhammadiyah ini disebut Haedar bertujuan agar pandangan Islam dapat kita laksanakan dan menjadi alam pikiran seluruh warga dan pimpinan Muhammadiyah. Sekaligus juga dapat menjadi fungsi yang terbaik Muhammadiyah bagi masyarakat luas di mana Islam Berkemajuan bukan hanya buah pikiran tetapi menjadi orientasi berpikir. "Mewujudkan berbagai langkah nyata bagi Muhammadiyah bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta sebagai perspektif Wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin."

'Aisyiyah disebut Haedar juga mempersiapkan Risalah Perempuan Berkemajuan yang merupakan perspektif pandangan 'Aisyiyah berbasis Islam tentang posisi dan peran perempuan di ranah perempuan. Risalah Perempuan Berkemajuan ini diharapkan Haedar akan menjadi rujukan umum perempuan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dengan spirit Islam yang melahirkan perempuan berkemajuan yang menebar rahmat bagi semesta.

Lebih lanjut, berbagai isu yang menjadi bahasan di Muktamar 48, yakni isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal menurut Haedar adalah formulasi cara pandang Muhammadiyah 'Aisyiyah atas problem krusial. "Problem itu bukan semata-mata dijadikan isu tetapi juga kita berikan solusi yang bisa kita tawarkan, tidak saja menjadi wacana tetapi juga terlibat menyelesaikan masalah itu dan mengajak semua pihak menyelesaikannya."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top