Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Usaha

Hadapi Persaingan, Lorena Ubah Model Bisnis

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (Lorena) memasang strategi bisnis di tahun 2018 dengan mengubah model bisnis dari layanan Mass Public Transportation menjadi Boutique Mass Transportation dengan mulai mengoperasikan armada bus Double Decker (bis tingkat) Mercedes-Benz OC 500 RF 2542.

Direktur Pelaksana Eka Sari Lorena Transport, Dwi Rianta Soerbakti, mengatakan hal ini merupakan strategi perusahaan angkutan darat tersebut untuk menciptakan product and services differentiation yang signifikan dibandingkan para pesaing. Selain itu, perseroan juga akan mengubah secara berangsur-angsur, layanan dariKelas Eksekutif menjadi Kelas Super Eksekutif untuk meningkatkan tingkat pelayanan kepada para pelanggan.

"Perseroan juga sudah mulai mengevaluasi trayek AKAP, dimana trayek-trayek yang bersinggungan langsung dengan moda transportasi udara dan kereta api sebagian sudah dialihkan ke trayek-trayek lain yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan," ungkap dia, di Bogor, Senin (25/6).

Strategi lain yang akan diterapkan berupa penguatan di rute jarak pendek termasuk Trans Jabodetabek Premium, Jakarta Residence Connexion, dan Jakarta Airport Connexion yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Saat ini, Lorena melayani rute Trans Jabodetabek Premium dari wilayah Cibubur menuju Blok M, Sudirman, Monas dan Thamrin.

Selanjutnya, perseroan juga akan menambah rute Trans Jabodetabek Premium lainnya serta berupaya untuk menjalankan rute Jakarta Airport Connexion.

Sementara itu, dari segi pemasaran, Lorena terus memperkuat Digital Marketing & e-Ticketing (online ticketing dan penjualan di Traveloka, AlfaMart dan Indomaret) untuk memudahkan para penumpang membeli tiket, serta memperkuat kerjasama dengan ESL Cargo & ESL Logistic sebagai mitra pendukung cargo & logistic.

"Melalui penjualan tiket e- Commerce, cakupan wilayah pemasaran perseroan tidak terbatas hanya di wilayah Indonesia saja, bahkan hingga ke luar negeri sehingga para pelancong asing bisa merancang rencana perjalanannya selama di Indonesia," jelas Dwi.

Kinerja Turun

Terkait kinerja keuangan Lorena, Dwi menjelaskan pendapatan perseroan mengalami penurunan di semua segmen usaha sehingga perseroan merugi 38,469 miliar rupiah. Penurunan ini diakibatkan oleh dua hal, yakni pendapatan usaha pada segmen usaha antar kota antar propinsi (AKAP) turun terbesar yaitu 15,81 persen dari 107,387 miliar rupiah pada 2016 menjadi 90,407 miliar rupiah pada 2017.

Kedua, pendapatan dari segmen usaha Busway Transjakarta turun sebesar 14,4 persen dari 14,880 miliar rupiah pada 2016 menjadi 12,737 miliar rupiah di 2017. Namun, Dwi yakin dengan perubahan strategi bisnis, model bisnis, dan penyehatan kas internal yang terus dilakukan oleh perseroan selama dua tahun terakhir maka kinerja Lorena tahun ini akan lebih baik dan lebih sehat.

Adapun pada 2017, pemegang saham melakukan pembayaran utang afiliasi kepada perseroan senilai hampir 50 miliar rupiah.

yni/WP

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top