Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Guterres Peringatkan Kehancuran Dunia dari Bahaya Perlombaan Senjata Nuklir

Foto : AFP/JOHN MINCHILLO

Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Selasa (26/9) memperingatkan perlombaan senjata nuklirbaru yang membawa ancaman terhadap "Kehancuran" dunia, setelah Pyongyang mengatakan bahwa semenanjung Korea berada di ambang perang nuklir.

Dikutip dari The Straits Times, ketika negara-negara bersenjata nuklir memperluas dan memodernisasi persenjataan mereka, Guterres menyerukan upaya revitalisasi untuk mengurangi dan hingga akhirnya memusnahkan senjata-senjata tersebut.

"Perlombaan senjata baru yang mengkhawatirkan sedang terjadi. Jumlah senjata nuklir bisa meningkat untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade," kata Guterres di hadapan sidang tahunan Majelis Umum PBB.

"Setiap penggunaan senjata nuklir kapan pun, di mana pun, dan dalam konteks apa pun akan menimbulkan bencana kemanusiaan yang sangat besar," katanya.

"Pedang nuklir kembali diguncang. Ini adalah kegilaan. Kita harus membalikkan arah".

Rusia dan Amerika Serikat (AS) sejauh ini memiliki simpanan persenjataan terbesar, namun Tiongkok berkembang pesat. Korea Utara juga menantang dunia dengan program nuklirnya dan uji coba rudal yang berulang kali.

Dalam pidatonya sendiri, yang merupakan salah satu pidato terakhir dari sesi maraton Majelis Umum PBB yang berlangsung selama seminggu, Korea Utara menuduh musuh bebuyutannya, AS, mendorong semenanjung itu "lebih dekat ke ambang perang nuklir".

Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim Song, mengecam tindakan Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Suk-yeol, seorang konservatif yang telah berupaya membangun kerja sama yang lebih erat dengan AS serta saingan bersejarahnya, Jepang.

"Karena kebijakannya yang menjilat dan memalukan, yaitu bergantung pada kekuatan luar, Semenanjung Korea berada dalam situasi yang sangat berbahaya dengan bahaya perang nuklir," kata Kim.

Investasi Nuklir Meningkat

Seorang utusan dari Korea Selatan, yang secara resmi dikenal sebagai Republik of Korea (ROK), menyatakan keberatan atas pernyataan Korea Utara, yang secara rutin mengecam PBB.

"Apakah Anda benar-benar percaya, seperti yang dikatakan oleh DPRK, Republik Korea bersama AS berkonspirasi untuk memprovokasi perang nuklir di semenanjung Korea tanpa alasan yang akan menimbulkan banyak korban jiwa?" ujarnya bertanya.

Beberapa jam sebelumnya, Korea Selatan menggelar parade militer pertamanya dalam satu dekade, dengan sekitar 4.000 tentara berbaris di Seoul.

"Jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir, rezimnya akan berakhir karena respons yang luar biasa dari aliansi Korea Selatan-AS," kata Yoon.


Redaktur : andes
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top