Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Pendidikan - Risiko Pengajar Dianggap Juga Besar

Guru Diikutkan BP Jamsostek

Foto : Antara

Wali Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Benyamin Davnie saat menghadiri acara HUT PGRI

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan melindungi sosial kepada guru melalui kepesertaan di BPJamsostek karena risiko bekerja guru juga besar. "Kepesertaan tenaga pengajar di BPJamsostek dibayar dari APBD Tangerang Selatan. Jadi, para guru tidak gelisah karena sudah di-cover," kata Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie,di Tangerang, Sabtu (26/11).

Wali Kota minta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperhatikan jaminan perlindungan sosial bagi guru melalui kepesertaan BPJamsostek. "Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel untuk memperhatikan soal BPJS ketenagakerjaan kepada seluruh guru, mengingat risiko bekerja sebagai guru juga besar," ujarnya.

Dia mengatakan peran guru sangat besar, terutama dalam menghadapi tantangan peradaban saat ini seiring dengan perkembangan teknologi. Hal inilah yang harus menjadi perhatian para guru ke depan karena adanya beberapa kasus yang awalnya bersumber dari penggunaan handphone ke peserta didik.

"Beberapa waktu lalu, saya ke Polsek Ciputat menghadapi anak usia 14 tahun yang terpaksa berhadapan dengan hukum. Hanya karena dia diprovokasi oleh orang yang bertanggung jawab untuk ikut tawuran," ujarnya.

Untuk itu, dibutuhkan penguatan secara pengetahuan, nurani, maupun imannya untuk kembali ke pengajaran yang tepat. Dengan begitu, para peserta didik memahami informasi yang berdampak baik dan mencegah terpaparnya informasi yang menyesatkan. "Jadi informasi yang benar dan tidak, saringannya ada di otak dan nuraninya sendiri, sehingga peradaban tetap pada koridornya," tandas Benyamin Davnie.

Guru Honorer

Sedangkan Pemerintah Kota Tangerang masih menunggu pembagian kuota dari pemerintah pusat terkait pengangkatan guru honorer menjadipegawai negeri sipil (PNS) danpegawai pemerintah dengan perjanjian kerja(PPPK). Harapannya semua guru bisa menjadi PNS.

"Pemkot masih menunggu kuota dari pemerintah pusat untuk Kota Tangerang. Nanti, mereka diseleksi terus didaftarkan. Kita berharap semua bisa menjadi ASN PPPK," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.

Arief menambahkan, Pemkot Tangerang juga melakukan upaya peningkatan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar bersama PGRI dengan mengadakan pelatihan-pelatihan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan belajar mengajar di sekolah.

Pelatihan kepada tenaga pengajar juga menyasar sekolah swasta. Maka, kelak para siswa Kota Tangerang memiliki pengajaran yang berkualitas. Bahkan, Pemkot Tangerang juga mewacanakan untuk memiliki wisma diklat khusus guru sehingga pelatihan bisa lebih optimal. "PGRI menjadi pusat peningkatan kompetensi. Semoga ke depan juga memiliki wisma diklat untuk para guru," ujar Wali Kota.

Selain itu, Wali Kota juga mengucapkan terima kasih kepada para guru atas segala dedikasinya dalam mencerdaskan bangsa di seluruh Indonesia, maupun di Kota Tangerang. "Mudah-mudahan mereka terus termotivasi meningkatkan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," jelasnya. Sedang kepada para pelajar dia manfaatkan momentum Hari Guru untuk lebih semangat belajar demi kemajuan bangsa.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) memberikan bantuan bahan pangan kepada warga lima kelurahan dalam upaya pengendalian inflasi. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Tangsel,Yepi Suherman, mengatakan lima kelurahan yang diberikan bantuan Kelurahan Keranggan, Bakti Jaya, Pondok Kacang Barat, Pondok Kacang Timur, dan Pondok Cabe Udik.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top