Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Guru Besar UGM: Pastikan Impor Beras Tidak Merusak Harga di Tingkat Petani

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, pakar ekonomi pedesaan dari Universitas Brawijaya, Imron Rozuli, mengatakan, rantai pasokan beras harus berbasis data dan kondisi nyata yang terjadi. Jika untuk kebutuhan cadangan dan industri maka impor menjadi pilihan kebijakan yang bisa diambil.

"Basis kebijakan ini sangat penting untuk menjaga fluktuasi harga serta tidak justru merusak harga pasar. Stabilitas harga beras sangat penting, meski ada kartel yang menguasai rantai pasokan. Hal ini terindikasi bahwa pihak-pihak yang menguasai informasi pasar menjadi faktor dominan penentu harga," kata Imron.

Imron mengatakan penguasaan ini sangat berdampak dalam fluktuasi harga, di mana informasi yang asimetris dan fungsi negara cukup lemah. Posisi hasil produksi gabah petani, justru tidak terdata dengan baik dan lemahnya kemampuan negara melalui Bulog untuk menjaga cadangan beras.

Apa yang disampaikan Dwijono dan Imron ini menanggapi pernyataan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widiriani. Rachmi mengatakan Bapanas menjamin impor beras tidak akan merugikan petani yang memasuki musim panen, karena impor tersebut dilakukan hanya untuk menambah cadangan beras pemerintah.

"Untuk impor beras, ini hanya untuk cadangan beras pemerintah. Jadi, tidak langsung masuk ke pasar," ujar Rachmi, dalam acara bertajuk "Persiapan Ramadan, Kondisi Harga Bahan Pokok" di Jakarta, Senin (4/3).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top