Guru Besar Ekonomi Syariah Unair Siapkan Skema untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem
Guru Besar Ekonomi Syariah Universitas Airlangga, Tika Widiastuti.
SURABAYA - Guru Besar Ekonomi Syariah Universitas Airlangga, Tika Widiastuti, baru-baru ini merekomendasikan Keuangan Sosial Islam (KSI) sebagai strategi yang tepat untuk memberantas kemiskinan ekstrem.
"Rekomendasi yang kami susun akan difokuskan pada upaya penghapusan kemiskinan ekstrem hingga tahun 2024 dan penurunan tingkat kemiskinan," ujarnya di Surabaya, Selasa (17/10).
Tika menuturkan, berdasarkan data BPS (2023) per Maret 2023 yaitu 9,36 persen atau 25,96 juta penduduk Indonesia merupakan masyarakat miskin, di mana 3,34 juta penduduk di antaranya tergolong kemiskinan ekstrem. Berdasarkan prioritas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024, tingkat kemiskinan ditargetkan berada pada angka 6,5-7,5 persen, artinya pemerintah harus menghapus setidaknya 1,86 persen kemiskinan pada setiap tahunnya.
"Namun, prosentase penurunan kemiskinan masih di bawah 0,5 persen dari tahun 2020 sampai dengan Maret 2023. Evaluasi keberhasilan program pengentasan kemiskinan sangat diperlukan," ujar dia.
Untuk itu, ia telah menyiapkan skema integrasi KSI melalui model kolaborasi dengan skema transformasi dalam 4 tahap yaitu Economic Rescue, Economic Recovery, Economic Reinforcement, dan Economic Resilience (4-ER) menuju Indonesia Bebas Kemiskinan khususnya kemiskinan Ekstrem di 2024.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya