Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gunung Bromo Menggembung, Tanda akan Meletus?

Foto : ANTARA/HO-PVMBG

Visual Gunung Bromo di Jawa Timur, Senin (23/10/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Pengukuran gas di bibir kawah dengan detektor gas pada 22 Oktober 2023 menunjukkan konsentrasi gas sulfur dioksida maksimum 4,3part per million (ppm) dan gas hidrogen sulfida maksimum 1,7 ppm.
Bau gas belerang tercium sedang hingga kuat di bibir kawah. Nilai konsentrasi gas sulfur dioksida relatif tinggi dan di atas nilai ambang batas yang dapat ditoleransi oleh manusia, yaitu 2 ppm.

Kegempaan Gunung Bromo masih didominasi oleh gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimum 1 milimeter yang menunjukkan adanya suplai fluida (gas, cairan, padatan batuan) ke kedalaman yang lebih dangkal atau berasosiasi dengan aktivitas emisi gas ke permukaan.
Pengamatan dengan satelit menunjukkan adanya anomali panas dan peningkatan radiasi suhu kawah Bromo sejak Mei 2023.

Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik menghasilkan material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) yang sebarannya dapat mencapai radius 1 kilometer dari pusat kawah, serta potensi bahaya dari gas-gas vulkanik yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Gunung Bromo merupakan gunung api kerucut cinder yang berada dalam kaldera Tengger dengan ketinggian mencapai 2.329 meter di atas permukaan laut.

Secara administratif gunung api tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top