Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Griya Coklat Nglanggeran Gunung Kidul Berusaha Bertahan di Masa Pandemi

Foto : Istimewa

Griya Coklat Nglanggeran Gunung Kidul

A   A   A   Pengaturan Font

Minuman cokelat ada lima varian, harganya berkisar Rp4.500 sampai Rp5.500 per sachet.

"Kami menyadari Griya Cokelat ini mengandalkan dan didukung sektor pariwisata, dengan adanya pengunjung dan tamu yang berkunjungan ke Desa Wisata Nglanggeran ini sangat berkurang, bahkan tidak ada kunjungan wisatawan. Dari situ, secara langsung sangat berpengaruh pada omzet penjualan produk dari Griya Cokelat Nglanggeran," katanya.

Surini mengatakan bahan baku produk Griya Cokelat Nglanggeran mayoritas berasal dari petani di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk. Di wilayah ini, 80 persen kepala keluarga (KK) di Desa Nglanggeran memiliki tananam kakao yang produksinya sangat tinggi. Produksi kakao ini yang akan diolah di griya ini. Kemudian, susu kambing kerja sama dengan peternakan lokal di Desa Nglanggeran juga.

"Usaha ini dilatarbelakangi potensi kakao di Desa Nglanggeran yang belum optimal meningkatkan pendapatan petani. Untuk itu, adanya bimbingan dari Pemkab Gunung Kidul melalui dinas teknis mengolah kakao menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Hanya saja, pada saat pandemi COVID-19 permintaan turun," katanya.

Dia juga mengakui penjualan secara daring belum mampu mendongkrak penjualan produk dari Griya Cokelat Nglanggeran. Permintaan sangat minim dari penjualan darang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top